Sabtu, 09 Mei 2020

TANDA-TANDA KIAMAT SESUAI URUTANNYA


Pertanyaan:
'Afwân Ustâdz. Mau bertanya tentang peristiwa akhir zaman. Manakah urutan yang benar yang turun dibumi terkait Imâm Mahdî, Dukhân, Dajjâl, matahari terbit dari barat, Nabî Îsâ, Ya'jûj Ma'jûj dan angin yang mematikan orang beriman?.

Jawaban:
Urutan tentang tanda-tanda hari kiamat yang disebutkan itu tidaklah dapat kita pastikan sesuai urutannya, karena di dalam hadîts-hadîts disebutkan dengan menggunakan wâwu 'athaf yang menunjukkan ketidakberurutannya, di antara hadîts yang disebutkan adalah hadîts dari Hudzaifah bin Asîd Al-Ghifârî Radhiyallâhu 'Anhu, beliau berkata:

اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ: مَا تَذَاكَرُونَ. قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ

"Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam melihat ke kami dan kami dalam keadaan membahas suatu pembahasan, beliau berkata: Apa yang kalian bahas? Mereka berkata: "Kami membahas tentang kiamat" Beliau berkata: "Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sampai kalian melihat sebelumnya ada 10 tanda."

Setelah itu beliau menyebutkan 10 tanda, yaitu:

الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

1) Adanya dukhân. 
2) Keluarnya Dajjâl. 
3) Munculnya dâbbah. 
4) Terbitnya matahari dari Barat. 
5) Turunnya 'Îsâ bin Maryam Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam. 
6) Keluarganya Ya'jûj dan Ma'jûj. 
7) Bencana penenggelaman di Timur. 
8) Bencana penenggelaman di Barat. 
9) Bencana penenggelaman di Jazîrah 'Arab. 
10) Api yang keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya.” Riwayat Muslim (no. 7467). 

Dengan adanya huruf 'athaf wâwu menunjukan kejadiannya tidak berurutan seperti pada hadîts tersebut, bisa jadi bencana penenggelaman terlebih dahulu atau dukhân terlebih dahulu. Berbeda kalau menggunakan huruf 'athaf fâ atau huruf 'athaf tsumma maka tentu dapat dipastikan secara berurutan, karena menggunakan huruf 'athaf wâwu maka membuka pintu ijtihâd bagi Ahlul 'Ilmi untuk menetapkan urutan-urutannya menurut mereka sesuai dengan yang mereka lihat pada dalîl-dalîl yang ada. 

Yang dapat kita urutkan bahwa 'Îsâ bin Maryam 'Alaihish Shalâtu was Salâm diturunkan dari langit untuk membantu Muhammad bin 'Abdillâh Al-Mahdî Radhiyallâhu 'Anhumâ dalam memerangi Dajjâl bersama pasukannya, dan yang dapat membunuh Dajjâl hanyalah seorang nabî yaitu 'Îsâ bin Maryam 'Alaihish Shalâtu was Salâm. Setelah beliau membunuh Dajjâl, kemudian keluarlah Ya'jûj dan Ma'jûj, kedua bangsa ini merupakan dua bangsa terkuat dan terbanyak di dunia, tidak ada satu bangsapun dapat mengalahkan keduanya kecuali hanya 'Îsâ bin Maryam 'Alaihish Shalâtu was Salâm dengan sebab doanya, dengan sebab beliau berdoa atas Ya'jûj dan Ma'jûj maka Allâh 'Azza wa Jalla binasakan Ya'jûj dan Ma'jûj. 
Setelah itu dunia penuh dengan kedamaian dan keadilan di bawah khilafah Islamiyyah yang dipimpin oleh Muhammad bin 'Abdillâh Al-Mahdî dengan pengokoh dan penguat 'Îsâ bin Maryam 'Alaihimush Shalâtu was Salâm.
Dan kita belum memasuki zaman ini, mungkin saja kita akan berhadapan dengan tiga zaman bencana penenggelaman atau mungkin juga kita akan berhadapan dengan munculnya dukhân atau kita akan berhadapan dengan berbagai peperangan, perkaranya hanya Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ yang lebih mengetahui, Wallâhu A'lam. 

Setelah berakhir zaman puncak kejayaan Islâm yang dipimpin oleh Muhammad bin 'Abdillâh Al-Mahdî dengan pengokoh dan penguat 'Îsâ bin Maryam 'Alaihimush Shalâtu was Salâm maka datanglah suatu zaman yang penuh dengan keburukan, orang-orang beriman akan Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ wafatkan seluruhnya dengan dikirimkan angin lembut yang baik, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ رِيحًا طَيِّبَةً فَتَوَفَّى كُلَّ مَنْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ فَيَبْقَى مَنْ لاَ خَيْرَ فِيهِ فَيَرْجِعُونَ إِلَى دِينِ آبَائِهِمْ

"Kemudian Allâh mengutus suatu angin baik yang mewafatkan setiap orang yang di dalam hatinya ada sebesar partikel terkecil dari keimanan lalu yang tersisa hanyalah orang yang tidak ada kebaikan padanya." Riwayat Muslim (no. 7483). 
Dalam suatu riwayat:

وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ

"Yang akan tersisa adalah seburuk-buruk manusia." Riwayat Muslim (no. 7560). 
Di zaman inilah tidak diterima lagi taubat karena sudah tidak ada manusia yang baik untuk bertaubat, ini ditandai dengan terbitnya matahari dari Barat, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَإِذَا طَلَعَتْ وَرَآهَا النَّاسُ آمَنُوا أَجْمَعُونَ، وَذَلِكَ حِينَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا

"Tidak akan tegak hari kiamat sampai matahari terbit dari baratnya, ketika manusia melihatnya maka berimanlah mereka seluruhnya, pada zaman itulah tidak bermanfaat lagi suatu jiwa atas keimanannya." Riwayat Al-Bukhârî (no. 4636). 

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh sebelum kajian Al-Maqâlah pada hari Ahad tanggal 17 Ramadhân 1441 / 10 Mei 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.

http://alkhidhir.com/aqidah/tanda-tanda-hari-kiamat-sesuai-urutannya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar