KATA-KATA MUTIARA RIWAYAT AL-KHIDHIR



☑️ Berkata Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Ayyadahullâh:

لا عبرة بالقول إذا كان يخالف الفعل، قال الله عز وجل: {وَمِنَ النَّاسِ مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَى مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ} (سورة البقرة: ٢٠٤)

“Tidak ada pelajaran pada perkataan jika perkataan itu bertentangan dengan perbuatan, berkata Allâh 'Azza wa Jalla: "Di antara manusia ada yang perkataannya membuatmu kagum tentang kehidupan dunia dan dia bersaksi kepada Allâh atas apa yang ada di dalam hatinya padahal dia adalah penentang yang paling keras.” (Al-Baqarah: 204)." 

(Diterjemahkan oleh Abû Hafsh 'Umar santri Pondok Pesantren Majaalis Al-Khidhir).




☑️ Berkata Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Ayyadahullâh:

دعوى المحبة بلا اتباع لا تنفع صاحبها، قال الله تعالى: {قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِی یُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَیَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورࣱ رَّحِیمࣱ} (آل عمران: ٣١)

"Mengaku mencintai dengan tanpa mengikuti tidaklah memberi manfaat kepada orang yang mengaku itu, berkata Allâh Ta'âlâ: "Katakanlah (wahai Rasûl): Jika kalian mencintai Allâh maka ikutilah aku, niscaya Allâh akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allâh adalah Ghafûr (Maha Pengampun) lagi Rahîm (Maha Penyayang)." (Ãli 'Imrân: 31)."

Diterjemahkan oleh Abû Hanîfah Hanîf santri Pondok Pesantren Majaalis Al-Khidhir.




☑️ Berkata Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Ayyadahullâh:

الظلم مرتعه وخيم، ولذلك قال النبي صلى الله عليه وسلم: إيَّاكم والظُّلمَ، فإنَّ الظُّلمَ ظُلُماتٌ يومَ القيامةِ. رواه أحمد وأبو داود

"Kezhaliman ruang lingkupnya itu berbahaya, oleh karena itu berkata Nabî ﷺ: "Berhati-hatilah kalian dari kezhâliman, karena sungguh kezhâliman adalah kegelapan-kegelapan pada hari Kiamat." Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abû Dâwud.

Diterjemahkan oleh Abû Luqmân Fathan santri Pondok Pesantren Majaalis Al-Khidhir.



☑️ Berkata Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Ayyadahullâh:

قد يبتلى المنافقون بثقة في رأيهم حتى ينظروا إلى المؤمنين بشفقة وأنهم مخدوعون مندفعون، قال الله سبحانه وتعالى: {إِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ غَرَّ هَؤُلاءِ دِينُهُمْ} (الأنفال: 49)

“Terkadang diuji orang-orang munâfiq dengan kemantapan pada pikiran mereka, sampai-sampai mereka memandang orang-orang beriman dengan kerendahan dan bahwasanya mereka adalah orang-orang yang tertipu lagi rendahan, berkata Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ: “Ingatlah ketika berkata orang-orang munâfiq dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hati mereka: "Orang-orang beriman itu telah ditipu oleh agama mereka.”(Surat Al-Anfâl: 49).

Diterjemahkan oleh Abû Hafsh 'Umar santri Pondok Pesantren Majaalis Al-Khidhir Bogor. 



☑️ Berkata Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Ayyadahullâh:

المُؤْمِنُوْنَ يَفْرَحُوْنَ بِسَلَامَةِ دِيْنِهِمْ وَلَوْ خَسِرَ دُنْيَاهُمْ وَالْمُنَافِقُوْنَ يَفْرَحُوْنَ بِسَلَامَةِ دُنْيَاهُمْ وَلَوْ خَسِرَ دِيْنُهُمْ، قَالَ اللّٰهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى: {وَإِنْ تُصِبْكَ مُصِيبَةٌ يَقُولُوا قَدْ أَخَذْنَا أَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوْا وَهُمْ فَرِحُونَ} (التوبة: ٥٠)

"Orang-orang beriman berbahagia dengan keselamatan pada agama mereka, walaupun merugi pada dunia mereka, dan orang-orang munâfiq bergembira dengan keselamatan dunia mereka walaupun merugi agama mereka. Berkata Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ: "Apabila suatu musibah menimpamu maka mereka berkata: “Sungguh sejak semula kami telah berhati-hati (tidak pergi berperang)." Dan mereka berpaling dalam keadaan merasa bergembira." (At-Taubah: 50).

Diterjemahkan oleh Hanîf bin Ridhwân santri Pondok Pesantren Majaalis Al-Khidhir Bogor. 



☑️ Berkata Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Ayyadahullâh:

من أعظم الظلم الشرك بالله سبحانه وتعالى، كما قال لقمان لابنه رضي الله عنهما: {لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِیمࣱ}. (لقمان: ١٣).

Termasuk dari kezhâliman yang paling besar adalah mempersekutukan
Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ, sebagaimana telah dikatakan oleh Luqmân kepada puteranya semoga Allâh meridhai keduanya: "Janganlah kamu mempersekutukan Allâh, sungguh mempersekutukan Allâh adalah benar-benar kezhâliman yang paling besar." (Luqmân: 13).

Diterjemahkan oleh Abû Luqmân Fathan.



☑️ Berkata Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Ayyadahullâh:

المنافقون يظهرون كفرهم بحسب أمنهم، قال حذيفة رضي الله عنه: إِنَّ الْمُنَافِقِينَ الْيَوْمَ شَرٌّ مِنْهُمْ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانُوا يَوْمَئِذٍ يُسِرُّونَ وَالْيَوْمَ يَجْهَرُونَ. رواه البخاري 

“Orang-orang munâfiq akan menampakkan kekafiran mereka sesuai dengan rasa aman mereka, berkata Hudzaifah Radhiallâhu 'Anhu: “Sungguh orang-orang munâfiq pada hari ini lebih buruk daripada orang-orang munâfiq pada zaman Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam. Keberadaan mereka ketika itu menyembunyikan kekafiran dan pada hari ini mereka menampakkan kekafiran.” Riwayat Al-Bukhârî."
Diterjemahkan oleh Abû Hafsh 'Umar santri Pondok Pesantren Al-Khidhir Bogor. 



☑️ Berkata Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Ayyadahullâh:

إنَّ الكَذِبَ يَجعَلُ القلبَ مُضطرِبًا غيرَ مطمئِنٍّ، قالَ النبِيّ صلَّى اللهُ علَيه وسلَّم: وإنَّ الكذبَ رِيبةٌ. رواه الترمذي. ولَقَد حَذّر النبِيّ صلَّى اللهُ علَيه وسلَّم أُمتَهُ مِن الكَذِبِ، وَقالَ: وإِيَّاكُمْ والْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، ومَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ ويَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا. مُتفقٌ عَلَيه

Sungguh berdusta itu menjadikan hati goncang dan tidak tenteram, berkata Nabî ﷺ: "Sungguh berdusta adalah keragu-raguan." Riwayat At-Tirmidzî. 
Dan sungguh Nabî ﷺ benar-benar telah memperingatkan umatnya dari berdusta, beliau berkata: "Hindarilah kalian dari berdusta, karena sungguh berdusta itu akan menggiring kepada kejahatan dan sungguh kejahatan akan menjerumuskan ke Neraka. Seseorang yang selalu berdusta dan menetapi kedustaan maka dia akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta." Riwayat Al-Bukhârî dan Muslim.

Diterjemahkan oleh Abû Luqmân Fathan santri Pondok Pesantren Majaalis Al-Khidhir Bogor. 



☑️ Berkata Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Ayyadahullâh:

قَالَتْ لِي أُمِّي سُوْرِيَةُ الْهُوَامُوَالِيَّةُ رَحْمَةُ اللّٰهِ عَلَيْهَا: إِذَا خَرَجْتَ مِنْ بَيْتِكَ، وَتُرِيدُ أَنْ تَطْلُبَ الْعِلْمَ فَانْظُرْ أمَامَكَ وَلاَ تَتَحَرَّفْ عَنْهُ يَمِيْنًا وَلاَ شِمَالاً حَتَّى تَصِلَ إِلَى مَا نَوَيْتَ

Berkata kepadaku Ibuku Sûriyah Al-Limbôriyyah Al-Huâmuâliyyah semoga rahmat Allâh untuknya: "Apabila kamu telah keluar dari rumahmu dalam keadaan kamu berkeinginan untuk menuntut ilmu maka lihatlah ke depanmu dan janganlah kamu menyimpang darinya ke kanan dan jangan pula ke kiri hingga kamu sampai kepada apa yang telah kamu niatkan."

****************



☑️ Berkata Guru kami Asy-Syaikh Sa'îd bin Da'âs Al-Yâfi'î semoga Allâh merahmati kita dan beliau:


فَكُنْ رَجُلًا رِجْلُهُ فِي الثَّرَى *** وَهَامَةُ هِمَّتِهِ فِي الثُّرَيَّا

"Jadilah kamu seseorang yang kakinya di bumi ** namun puncak cita-citanya di bintang yang tinggi."

☑️ Berkata Guru kita Asy-Syaikh Sa'îd bin Da'âs Al-Yâfi'î semoga rahmat Allâh untuk kita dan untuk beliau:

وَإِنَّمَا تَثبُتُ عَزَائِمُ الرِّجَالِ وَتَنبُلُ نُفُوسُهُمْ بِقَدَرِ هِمَهِمْ. وَبَعدَ العَزِيمَةِ التَّوَكُّلُ، قَالَ اللّٰهُ عَزَّ وَجَلَّ: فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ یُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِینَ

"Sesungguhnya kekokohan tekad bagi manusia dan kebesaran jiwa mereka itu sesuai kadar hasrat mereka. Kemudian setelah tekad bulat adalah tawakkal, berkata Allâh 'Azza wa Jalla: "Jika kamu telah bertekad bulat maka bertawakkallah kepada Allâh, sesungguhnya Allâh mencintai orang-orang yang bertawakkal." [Surat Âli 'Imrân: 159].

☑️ Berkata Ustâdz kita Asy-Syaikh Sa'îd bin Da'âs Al-Yâfi'î semoga rahmat Allâh untuk kita dan untuk beliau:


الذُّنُوبُ تَمنَعُ مِن حُلُولِ العِلمِ وَثُبُوتِهِ فِي القَلبِ

"Dosa-dosa adalah pencegah dari terserapnya ilmu dan pencegah dari tetapnya ilmu di dalam hati."

☑️ Berkata Guru kami Asy-Syaikh Abû Hâtim Sa'îd bin Da'âs Al-Yâfi'î Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:


وَإِذَا تَمَكَّنَ الْإِنْسَانُ مِنْ إِثْبَاتِ أَحْكَامِ الشَّرِيْعَةِ الْمُتَعَلِّقَةِ بِأَفْعَالِ الْعِبَادِ وَفَاعِلِيهَا بِمَا حَازَهُ مِنَ الْعُلُومِ الشَّرِيعَةِ وَآلَاتِهَا صَارَ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ

"Jika seseorang telah berkemampuan dalam menetapkan hukum-hukum syarî'at yang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan para hamba dan para pelakunya, terhadap apa-apa yang telah dia capai dari ilmu-ilmu syarî'at dan kelengkapan-kelengkapannya maka jadilah dia termasuk dari Ahlul 'Ilmi."

☑️ Berkata Guru kami Asy-Syaikh Abû Hâtim Sa'îd bin Da'âs Al-Yâfi'î Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:


اَلعِلمُ وَالفِقهُ بُحُورٌ زَاخِرَةٌ، لَن يَبلُغَ الكَادِحُ فِيهِ آخِرَهُ، فَمَن لَم يَستَغِل نُهمَتَهُ فِيهِ لَم يَصِل إِلَى الحَظِّ الوَفِرِ

"Ilmu dan pemahaman adalah samudera yang luas, orang yang berusaha keras tidak akan sampai pada ujungnya. Barangsiapa tidak mengerahkan kesungguhan padanya maka dia tidak akan sampai kepada pengambilan yang melimpah".

☑️ Berkata Guru kami  Asy-Syaikh Sa'îd bin Da'âs Al-Yâfi'î Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:


مَنْ صَدَقَ فِي طَلَبِ شَيئٍ مِنْ أَعْمَالِ الْآخِرَةِ بَلَّغَهُ اللّٰهُ إِيَّاهُ وَصَدَّقَهُ، إِذِ الصِّدْقُ دَلِيلُ الْيَقِيْنِ

"Siapa yang jujur dalam mencari sesuatu dari amalan-amalan akhirat maka Allâh akan menyampaikannya kepadanya dan Allâh membenarkan kejujurannya, karena kejujuran adalah tanda keyakinan." 

☑️ Berkata Guru kami Asy-Syaikh Abû Hâtim Sa'îd bin Da'âs Al-Yâfi'î semoga Allâh merahmati kita dan beliau:


لاَ شَكَّ أَنَّ الْعِلْمَ دَائِرٌ بَيْنَ الْحِفْظِ وَالفَهْمِ


"Tidak ada keraguan bahwa ilmu berputar antara hafalan dan pemahaman." 

☑️ Berkata Guru kami Asy-Syaikh Abû Hâtim Sa'îd bin Da'âs Al-Yâfi'î semoga Allâh merahmati kita dan beliau:

الْعِبْرَةُ بِكَمَالِ النِّهَايَةِ لَا بِالْبِدَايَةِ، فَكَمْ مِنْ إِنْسَانٍ كَانَتْ بِدَايَتُهُ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ عَلَى خَيْرٍ وَعَلَى عِلْمٍ وَعَلَى دَعْوَةٍ إِلَى السُّنَّةِ وَلٰكِنْ يَخْتِمُ بِسُوءٍ

"Pelajaran itu dengan kesempurnaan pada akhir hidup bukan pada permulaannya, betapa banyak orang yang keberadaan pada permulaannya sesuai dengan yang nampak pada orang lain dia di atas kebaikan, di atas ilmu dan di atas dakwah kepada Sunnah, akan tetapi akhir hidupnya pada kejelekan."

☑️ Berkata Ustâdzunâ Asy-Syaikh Sa'îd bin Da'âs Al-Yâfi'î Semoga rahmat Allâh untuk kita dan untuk keduanya: 

وَكُلُّ خَيرٍ فِي اتِّبَاعِ مَنْ سَلَفَ، وَلَنْ يَصْلُحَ آخِرُ هٰذِهِ الْأُمَّةِ إِلَّا بِمَا صَلَحَ بِهِ أَوَّلُهَا، وَرَبُّنَا سُبْحَانَهُ يَقُولُ: فَإِنۡ ءَامَنُوا۟ بِمِثۡلِ مَاۤ ءَامَنتُم بِهِۦ فَقَدِ ٱهۡتَدَوا۟ۖ وَّإِن تَوَلَّوۡا۟ فَإِنَّمَا هُمۡ فِی شِقَاقࣲ

"Segala kebaikan itu pada pengikutan terhadap para salaf. Tidaklah memperbaiki ãkhir umat ini kecuali dengan apa-apa yang telah memperbaiki pada awal umat ini, Rabb kita Subhânah mengatakan: "Jika mereka beriman seperti apa yang kalian telah beriman kepadanya, maka sungguh mereka telah mendapat petunjuk. Jika mereka berpaling, maka sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kalian)."


****************

☑️ Berkata Ustâdzunâ Asy-Syaikh Abû Hafsh 'Umar Al-'Irâqî Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:


وَالْعِلْمُ مَا وَقَرَ فِي الصَّدْرِ

"Ilmu adalah apa yang menetap di dalam dada."


******************



☑️ Berkata guru kami Asy-Syaikh Abû Abdillâh Kamâl bin Tsâbit Al-'Adanî -semoga Allâh merahmati kita dan merahmati beliau-:


إِنَّ كَمَالَ الْبِرِّ لِلْوَالِدَيْنِ أَنْ يَحُثَّا وَلَدَهُمَا عَلَى طَلَبِ الْعِلْمِ لِأَنَّ فَضْلَ وَثَوَابَ عَمَلِهِ لَهُمَا إِنْ فَعَلَا

"Sungguh sempurna kebaikan bagi kedua orang tua ketika keduanya memotivasi anaknya untuk menuntut ilmu, karena sesungguhnya keutamaan dan pahala dari amalannya menuntut ilmu itu untuk keduanya jika keduanya melakukan pemotivasian kepadanya".

☑️ Berkata Syaikhunâ Al-Ustâdz Abû 'Abdillâh Kamâl Al-'Adnî Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:


بِمَوتِ العَالِمِ يَتَخَبَّطُ المُسْلِمُونَ حَتَّى يَصِيرَ بِهِمُ الْأَمرُ إِلَى عَدَمِ التَّميِيزِ بَينَ الخَيرِ وَالشَّرِّ

"Dengan sebab kematian seorang yang berilmu maka kaum Muslimîn terpukul sampai suatu perkara pada mereka berubah menjadi tidak terbedakan antara kebaikan dan kejelekan."

☑️ Berkata Syaikh kita Al-Ustâdz Kamâl bin Tsâbit Al-'Adanî semoga rahmat Allâh untuk kita dan untuk beliau:


وَالإِنتِسَابُ إِلَى السَّلَفِيَّةِ فِعلُ السَّلَفِ الصَّالِحِ بَل هُوَ سُنَّةٌ، فَقَد قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِفَاطِمَةَ رَضِیَ اللّٰهُ عَنهَا: نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ

"Menisbatkan diri kepada salafiyyah adalah perbuatan salaf shâlih, bahkan itu adalah sunnah, sungguh Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam telah berkata kepada Fâthimah semoga Allâh meridhai beliau: "Sebaik-baik salaf bagimu adalah aku."

☑️ Berkata Syaikhunâ Kamâl Al-'Adnî Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:


السُّنَّةُ صَافِيَةٌ بَيضَاءُ لَا حَاجَةَ لِزِيَادَةٍ

"Sunnah itu bersih putih, tidak butuh kepada penambahan."

☑️ Berkata Syaikhunâ Kamâl Al-'Adnî Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:


مَنْ تَمَسَّكَ بِالسُّنَّةِ نَجَىٰ وَالتَّارِكُ لِلسُّنَّةِ هَالِكٌ

"Siapa yang berpegang teguh kepada Sunnah maka dia selamat dan orang yang meninggalkan Sunnah adalah orang yang binasa."


**********************



☑️ Berkata Guru kami Asy-Syaikh Abû 'Abdirrazzâq Riyâdh bin Muhammad Ar-Radfânî -semoga Allâh merahmati kita dan merahmati beliau-:


مَعْرِفَةُ الدِّيْنِ وَالْاِسْتِمْسَاكُ بِهِ أَسَاسٌ لِكُلِّ قُوَّةٍ وَحِفْظٌ لِكُلِّ حَقٍّ

"Mengenal agama dan berpegang teguh kepadanya adalah asas terhadap setiap kekuatan dan penjagaan terhadap setiap kebenaran".

********************



☑️ Berkata Al-Ustâdz Abul 'Abbâs Harmîn bin Salîm bin Syahdiyah Al-Limbôrî Al-Huâmuâlî -semoga Allâh merahmati kita dan merahmati mereka-:


لَيْسَ لِأَحَدٍ عَلَى أحَدٍ أَنْفَعُ مِنْ عَالِمٍ

"Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seseorang atas orang lain daripada orang yang berilmu".

☑️ Berkata Guru kami Al-Ustâdz Abul 'Abbâs Harmîn Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:


لَمْ يَسْعَ السَّلَفِيُّ إِلَى الْمُظَاهَرَةِ

"Salafî tidak akan bergerak untuk demonstrasi."

******************

☑️ Berkata Ustâdzunâ Asy-Syaikh Abû Usâmah 'Âdil bin Muhammad As-Siyâghî - semoga Allâh merahmati kita dan beliau-:


إِنَّ الْحَقَّ لِلَّهِ وَرَسُوْلِهِ وَأَنَّ مَا عَدَاهُمَا مَأْخُوْذٌ مِنْ قَوْلِهِ وَمَتْرُوْكٌ

"Sesungguhnya kebenaran adalah milik Allâh dan Rasûl-Nya, dan sesungguhnya apa saja yang selain dari keduanya diterima dari perkataannya dan ditinggalkan".

☑️ Berkata Guru kami Asy-Syaikh Abû Usâmah 'Âdil bin Muhammad As-Siyâghî Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:

وَإِثْبَاتُ التَّعَبُّدِ بِمَا لَمْ يَثْبُتْ عَنِ الشَّارِعِ الْحَكِيْمِ خَطْرٌ عَظِيْمٌ

“Menetapkan peribadahan dengan hadîts yang tidak shahîh dari Pembuat syari’at Al-Hakîm (Allâh Yang Maha Mulia) adalah suatu kesalahan besar.”

*******************

☑️ Berkata Guru kami Asy-Syaikh Abû Basyîr Muhammad bin 'Alî Al-Hajûrî semoga Allâh merahmati kita dan merahmati beliau:


وَمَا زَالَ أَهلُ الحَقِّ فِي جِهَادِ أَهلِ البَاطِلِ بِالقَلَمِ وَالحُجَّةِ وَالبَيَانِ 

"Senantiasa orang-orang yang di atas kebenaran berjihad dengan tulisan, dengan dalîl dan dengan penjelasan dalam melawan orang-orang yang di atas kebatilan".

******************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar