Kamis, 07 Mei 2020

DEFENISI TAFSÎR DAN PEMBAGIANNYA


📝 Pertanyaan:
'Afwân Ustâdz, tolong Ustâdz jelaskan apa yang dimaksud dengan tafsîr? Saya pernah mendengar bahwa tafsîr itu dibagi menjadi 4 macam yaitu:
1) Tafsîr yang tidak sulit bagi seseorang untuk memahaminya.
2) Tafsîr yang dimengerti oleh bangsa Arab melalui bahasanya sendiri.
3) Tafsîr yang dimengerti oleh para 'ulamâ, dan
4) Tafsîr yang tidak diketahui kecuali hanya oleh Allâh saja.
Mohon penjelasannya. Jazâkallâhu khairan. 

📜 Jawaban:
Tafsîr adalah masdar atau asal kata yang berada pada urutan ketiga dalam mentashrif:

ﻓَﺴَّﺮَ ﻳُﻔَﺴِّﺮُ ﺗَﻔْﺴِﻴﺮًﺍ

Yaitu menafsîrkan, yang berarti:

ﺍﻟْﺒَﻴَﺎﻥُ 

"Penjelasan" atau:

ﺍﻟْﻜَﺸَّﺎﻑُ

 "Penguraian."
Jika dikatakan:

ﻓَﺴَّﺮَ ﺍﻷَﻣْﺮَ 

"Penafsîran terhadap suatu perkara, yaitu:

 ﻭَﺿَّﺤَﻪُ، ﺷَﺮَﺣَﻪُ، ﺃَﺑَﺎﻧَﻪُ، ﻭَﺿَﻌَﻪُ ﻓِﻲ ﺻُﻮْﺭَﺓِ ﺃَﺑْﺴَﻂَ

Menerangkannya, menjelaskannya, menggambarkannya dan meletakannya dalam bentuk paling mudah.

Para 'ulamâ telah menjelaskan makna tafsîr dengan berbeda-beda lafazh dan bentuknya, namun secara umumnya:

ﺍﻟﺘَّﻔْﺴِﻴﺮُ ﻛَﺸْﻒٌ ﻭَﺑَﻴَﺎﻥٌ لِأَﻣْﺮٍ ﻳَﺤْﺘَﺎﺝُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻹِﻳﻀَﺎﺡِ

"Tafsîr adalah menguraikan dan menjelaskan terhadap suatu perkara yang memerlukan kepada keterangan."
Jika disebutkan secara mutlak tafsîr maka itu adalah:

ﺍﻟْﻌِﻠْﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺨْﺘَﺺُّ ﺑِﺘَﻔْﺴِﻴﺮِ ﺁﻳَﺎﺕِ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﺍﻟْﻜَﺮِﻳﻢِ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮْﺡِ ﻭَﺍﻟﺘَّﻔْﺼِﻴﻞِ

"Ilmu yang dikhususkan tentang tafsîr ayat-ayat Al-Qur'ãn Al-Karîm dengan penjelasan dan perincian."

Dalam menafsîrkan Al-Qur'ãn ini dengan beberapa metode, yaitu:
1) Menafsîrkan Al-Qur'ãn dengan Al-Qur'ãn.
2) Menafsîrkan Al-Qur'ãn dengan As-Sunnah.
3) Menafsîrkan Al-Qur'ãn dengan perkataan para shahabat dan para tabi'în serta atbâ'ut tabi'în dan yang mengikuti mereka dengan baik.
4) Menafsîrkan Al-Qur'ãn dengan bahasa Arab.

Adapun pembagian tafsîr yang disebutkan pada pertanyaan maka itu menjelaskan tentang keberadaan ayat, karena:

Ada ayat yang sangat mudah dipahami makna dan tafsîrnya seperti perkataan Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ:

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

"Dia tidak beranak dan Dia tidak pula diperanak." [Al-Ikhlâsh: 3]. 
Ayat yang tidak sulit untuk dipahami yang semisal ayat ini sangatlah banyak di dalam Al-Qur'ãn.

Ada ayat yang orang-orang selain Arab tidak memahami makna dan kandungannya namun orang-orang Arab memahaminya, seperti perkataan Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّه

"Ketahuilah bahwasanya tidak ada sesembahan dengan benar kecuali Allâh." [Muhammad: 19].
Orang-orang kâfir Arab yang hidup di zaman jâhiliyyah dahulu memahami makna dan kandungannya sehingga mereka enggan untuk mengucapkannya, adapun kebanyakan orang-orang selain Arab di zaman dahulu maupun yang di zaman ini mudah mengucapkannya dalam keadaan tidak mengetahui makna dan kandungannya.

Ada pula ayat yang orang-orang awam baik mereka dari kalangan Arab maupun non Arab tidak mengetahui makna dan tafsîrnya kecuali oleh orang-orang berilmu, sebagaimana yang Allâh Ta'âlâ katakan di dalam Al-Qur'ãn:

وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ

"Tidaklah ada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu." [Al-'Ankabût: 43].

Ada pula ayat yang tidak diketahui makna dan tafsîrnya kecuali Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ, seperti ayat "Ãlif Lãm Mîm, Yãsin" dan yang semisalnya.
Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ berkata:

وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ

"Tidak ada yang mengetahui tafsîrnya kecuali Allâh." [Ãli 'Imrân: 7].
Untuk menjelaskan permasalahan ini sangatlah panjang pembahasannya yang tentu tidak cukup dibahas di sini. Wallâhul Musta'ân.

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada 14 Rajab 1438 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar