Senin, 25 Mei 2020

MENANTI KEDATANGAN IMÂM AL-MAHDÎ RADHIYALLÂHU 'ANHU


📝 Pertanyaan:
Ma'af Ustâdz pernah saya dengar tentang isu kedatangan Imâm Al-Mahdî, banyak orang yang mengaku memperjuangkan daulah Islâmiyyah sedang menunggu-nunggu kedatangannya karena beliau akan bersama mereka memerangi musuh-musuh, mereka akan membai'atnya karena dialah khalîfah mereka dalam menaklukan negara-negara, apakah dalam kitâb suci Al-Qur'ãn penjelasannya begitu? Kalau dalam hadîts bagaimana?

📜 Jawaban:
Semoga Allâh memberi hidayah kepada kita, ketahuilah bahwa pengakuan mereka tidaklah tepat, karena keberadaan mereka sekarang ini sudah menetapkan khalîfah dan mereka sudah adakan pembai'atan kepada khalîfah mereka, dan kita khawatirkan ketika Al-Imâm Muhammad bin 'Abdillâh Radhiyallâhu 'Anhu atau yang lebih dikenal dengan Imâm Al-Mahdî muncul, mereka tidak akan membai'atnya karena mereka sudah membai'at imâm atau khalîfah mereka atau mereka akan mengingkarinya, karena keberadaan Imâm Al-Mahdî sendiri pada awalnya adalah seorang awam dari kalangan Ahlul Bait, kemudian Allâh memberi hidayah kepadanya dengan mengikuti dakwah Ahlissunnah wal Jamâ'ah setelah itu Allâh memperbaiki keadaan beliau dalam semalam sebagaimana disebutkan dalam suatu riwayat yang shahîh.

Kita sangat khawatirkan kalau Imâm Al-Mahdî tiba-tiba muncul bukan dari barisan mereka atau bukan dari jamâ'ah mereka maka mereka akan mengingkarinya sebagaimana orang-orang Yahûdî dahulu telah mengingkari Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam karena mereka mengira beliau akan keluar dari kalangan mereka yaitu dari Banî Isrâîl namun ternyata beliau keluar dari kalangan Arab yang merupakan musuh orang-orang Yahûdî. Dahulu mereka memerangi orang-orang musyrik Arab, dan seringkali mereka memberi ancaman dengan memberitakan bahwa akan keluar seorang Rasûl yang bernama Ahmad yakni Muhammad Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam, beliau inilah yang akan bersama mereka memerangi orang-orang musyrik Arab, namun ketika Rasûl tersebut muncul bukan dari kalangan mereka maka merekapun ingkari, berkata Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ:

وَكَانُوا۟ مِن قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَلَمَّا جَآءَهُم مَّا عَرَفُوا۟ كَفَرُوا۟ بِهِ

"Sebelum itu mereka memohon kemenangan atas orang-orang kâfir, ternyata setelah sampai kepada mereka apa yang telah mereka ketahui itu, merekapun mengingkarinya". [Al-Baqarah: 89].
Bahkan yang pertama-tama mengikuti Rasûl tersebut adalah orang-orang yang mereka musuhi dari kalangan bangsa Arab.

Dengan demikian kita sangat khawatirkan kalau nanti Imâm Al-Mahdî muncul dari selain kelompok mereka atau dari selain jamâ'ah mereka maka mereka akan mengingkarinya, sebagaimana Yahûdî telah mengingkari kemunculan Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam, dan Imâm Al-Mahdî sendiri tidak mengetahui kalau dirinya adalah Imâm Al-Mahdî kecuali setelah Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ memperbaiki keadaannya dalam semalam, sebagaimana dahulu Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam tidak mengetahui dirinya sebagai nabi kecuali setelah disampaikan wahyu kepadanya di gua Hirâ dan setelah Waraqah bin Naufal menjelaskan bahwa yang menyampaikan wahyu kepadanya adalah Jibrîl 'Alaihish Shalâtu was Salâm.

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada 17 Ramadhân 1438 di Bekasi. 

⛵⛵⛵

Tidak ada komentar:

Posting Komentar