Sabtu, 09 Mei 2020

DOA QUNUT WITIR DAN HUKUMNYA

Pertanyaan:
'Afwân Ustâdz izin bertanya, 
lafadz qunut witir yang sesuai sunnah itu seperti apa? Apakah imâm dan ma'mûm mengangkat tangan saat qunut? Apakah disunnahkan setiap witir membaca qunut?
Syukrân, Jazâkumullâhu khairan.

Jawaban:
Lafazh qunut witir yang sesuai dengan sunnah adalah:

اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ، إِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

“Yâ Allâh berilah petunjuk kepadaku sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah kesehatan kepadaku sebagaimana orang yang telah Engkau beri kesehatan, dan peliharalah aku sebagaimana orang yang telah  Engkau pelihara, berilah keberkahan untukku sebagaimana orang yang telah engkau berikan keberkahan dan selamatkanlah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau yang menetapkan dan bukan ditetapkan kepada Engkau, dan sesungguhnya tidak ada kehinaan kepada orang yang Engkau pelihara serta tidak ada kemuliaan kepada orang yang Engkau musuhi. Maha suci Engkau wahai Rabb kami yang Maha Tinggi”. Diriwayatkan oleh Ahmad dari Al-Hasan bin 'Alî Radhiyallâhu 'Anhumâ dari Rasûlullâh Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam.
Demikian lafazh qunut yang diajarkan oleh Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam sebagaimana yang dikatakan oleh cucu beliau Al-Hasan bin 'Alî Radhiyallâhu 'Anhumâ:

ﻋَﻠَّﻤَﻨِﻲ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕٍ ﺃَﻗُﻮْﻟُﻬُﻦَّ ﻓِﻲ ﻗُﻨُﻮْﺕِ ﺍﻟْﻮِﺗْﺮِ

"Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam mengajariku tentang bacaan-bacaan yang aku akan membacanya pada qunut witir."
Kemudian beliau sebutkan doa qunut witir tersebut. 

Dahulu Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam shalat witir sendirian kecuali hanya tiga kali atau beberapa kali saja berjamâ'ah, sehingga beliau mengajarkan qunut witir dengan menggunakan dhamîr mufrad seperti pada lafazh qunut tersebut yaitu Allâhummahdinî... sampai seterusnya. Adapun kalau shalat witir itu berjamâ'ah maka hendaklah imâm membacanya dengan menggunakan dhamîr jama', yaitu Allâhummahdinâ... sampai seterusnya.

Sedangkan permasalahan mengangkat tangan bagi imâm dan ma'mûm ketika qunut maka tidak mengapa, demikian pula dengan tanpa mengangkat tangan juga tidak mengapa, kedua-duanya ada keluasan. Yang tidak mengangkat tangan ketika qunut menganggap bahwa shalat itu adalah doa, di dalam shalat itu banyak berdoa, jadi tidak memerlukan setiap berdoa untuk mengangkat tangan. Dan yang mengangkat tangan di saat qunut menganggap bahwa itu termasuk kebaikan, karena memungkinkan untuk mengangkat tangan, dan asal berdoa adalah mengangkat tangan, kedua-duanya terdapat keluasan padanya, mengangkat tangan ataupun tidak mengangkat tangan ada keluasan padanya. 

Dan pembacaan qunut witir ini disunnahkan setiap shalat witir pada raka'at terakhir setelah bangkit dari ruku', pada keumuman qunut Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam melakukannnya pada raka'at terakhir, disebutkan pada berbagai riwayat:


قَنَتَ بَعْدَ الرُّكُوعِ

"Beliau qunut setelah rukû'."

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada malam Ahad tanggal 17 Ramadhân 1441 / 10 Mei 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar