Rabu, 05 Februari 2020

MENGELUH ADA BATASNYA


Pertanyaan:
Pak Ustâdz nasehatilah aku agar tidak banyak mengeluh dalam hadapi hidupku ini! Terima kasih pak Ustâdz. 

Jawaban:
Wahai saudaraku, jangan pernah anda mengeluhkan tentang kekurangan anda! Sungguh apa yang anda rasakan sekarang ini dari berbagai kenikmatan sudah luar biasa dan sangat banyak bila dibandingkan dengan apa yang pernah dirasakan oleh Ibu kita 'Âisyah Ash-Shiddîqah Radhiyallâhu 'Anhâ, sungguh beliau telah berkata kepada putera saudari beliau:

إِنْ كُنَّا لَنَنْظُرُ إِلَى الْهِلاَلِ ثُمَّ الْهِلاَلِ، ثَلاَثَةَ أَهِلَّةٍ فِي شَهْرَيْنِ، وَمَا أُوقِدَتْ فِي أَبْيَاتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَارٌ

"Kami dahulu benar-benar melewati bulan baru kemudian bulan baru, 3 kali bulan baru dalam waktu 2 bulan dan tidaklah dinyalakan api di rumah-rumah Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam". 

Yakni tidak ada sesuatu pun yang bisa dimasak di dapur, sehingga api tidak lagi dinyalakan. 

Dengan sebab itu membuat 'Urwah putra saudari beliau bertanya:

يَا خَالَةُ مَا كَانَ يُعِيشُكُمْ 

"Wahai bibi, terus apa yang membuat kalian bertahan hidup?". 
Beliau menjawab:

الأَسْوَدَانِ التَّمْرُ وَالْمَاءُ

"Dua makanan hitam yaitu kurma dan air". 

Dalam suatu riwayat, 'Âisyah Radhiyallâhu 'Anhâ berkata:

تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ شَبِعْنَا مِنَ الأَسْوَدَيْنِ التَّمْرِ وَالْمَاءِ

"Diwafatkan Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam dan sungguh kami berdua kenyang karena dua makanan hitam yaitu kurma dan air". 

Bahkan Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam pernah kehabisan makanan sehingga beliau menjadikan baju besi yang biasa beliau gunakan waktu perang sebagai alat untuk digadaikan kepada seseorang Yahûdî dengan bahan makanan, dan beliau meninggal dalam keadaan belum terselesaikan penggadaian tersebut. 

Wahai saudaraku, ketahuilah anda bahwa Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam bersama beberapa Shahabat yang memiliki kecukupan seperti 'Abdullâh bin 'Utsmân Radhiyallâhu 'Anhu sebagai shahabat paling terdekat dengan beliau, juga ada 'Utsmân bin 'Affân Radhiyallâhu 'Anhu yang mampu membeli sumur Rûmah, dan juga ada Abû Thalhah Radhiyallâhu 'Anhu yang memiliki banyak harta, apakah Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam mengeluhkan kekurangan dan kebutuhan beliau kepada mereka?! Padahal mereka dan para shahabat lainnya sangat senang dan ridhâ bila membantu Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam. 

Wahai saudaraku! Kembalilah kepada Rabb anda, mintalah kepada-Nya karena sesungguhnya Dia adalah Al-Ghanî (Maha kaya) dan Al-Karîm (Maha derma), anda meminta kepada-Nya maka Dia sangat senang dan meridhai anda, semakin anda minta kepada-Nya maka Dia akan semakin senang dan meridhai anda. 

Adapun kalau anda meminta dan mengeluh kepada hamba-Nya maka hamba tersebut tidak akan senang pada anda, awalnya mungkin senang namun pada akhirnya menjadi aib bagi anda.

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Ayyadahullâh pada 10 Rabî'ul Awwal 1439 di Kemang Pratama Bekasi. 

⛵ http://t.me/majaalisalkhidhir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar