Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam berkata:
إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُولُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ، فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ نِعْمَ أَنْتَ
"Sesungguhnya Iblîs memajang singgasananya di atas air kemudian dia mengutus bala tentaranya, yang paling dekat kedudukan mereka dengannya adalah mereka yang paling besar dalam membuat fitnah. Datang salah seorang dari mereka lalu mengatakan: Aku telah berbuat begini dan begini maka Iblîs berkata: Kamu tidak berbuat apapun. Kemudian datang yang lain lalu mengatakan: Tidaklah aku meninggalkan seseorang hingga aku memisahkan antara dia dan antara isterinya. Maka Iblîs mendekatinya lalu berkata: Yang terhebat adalah kamu." Riwayat Muslim (no. 7284) dari Jâbir Radhiyallâhu 'Anhu.
Upaya setan dalam memisahkan seorang suami dengan isterinya ada dua bentuk :
Pertama: Mengadu domba di antara keduanya hingga terjadi perceraian, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:
إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ فِي جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَلَكِنْ فِي التَّحْرِيشِ بَيْنَهُمْ
"Sesungguhnya setan telah berputus asa dari disembah oleh orang-orang yang shalat di Jazîrah Arab akan tetapi dengan mengadu domba di antara mereka." Riwayat Muslim (no. 7282).
Kedua: Menyihir salah satu dari keduanya sehingga meninggal dunia salah seorang dari keduanya, berkata Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ:
فَیَتَعَلَّمُونَ مِنۡهُمَا مَا یُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَیۡنَ ٱلۡمَرۡءِ وَزَوۡجِهِۦۚ
"Mereka mempelajari sihir dari keduanya supaya mereka memisahkan antara seseorang dengan isterinya." [Surat Al-Baqarah: 102].
(Disadur dari khutbah dan nasehat Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada acara pernikâhan hari Sabtu 1 Jumâdil Awwal 1441 / 28 Desember 2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar