Selasa, 21 Januari 2020

MENOLONG DAKWAH TUGAS BERSAMA


✉️ Pertanyaan:
Apakah benar bahwa keharusan berdakwah itu hanya tugas mereka yang berilmu? Adapun selain mereka tidak dianjurkan berdakwah?

📩 Jawaban:
Pemutlakan seperti itu tidaklah tepat, orang yang berilmu bertugas untuk mendakwahkan ilmu yang dia miliki, adapun selain orang yang berilmu maka dituntut baginya untuk menyambut atau menerima atau mendukung dakwah dari orang yang berilmu tersebut:

قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

"Katakanlah wahai Ar-Rasûl: "Ini adalah jalanku, aku berdakwah kepada Allâh di atas ilmu, aku dan demikian pula orang-orang yang mengikutiku, Maha Suci Allâh, dan tidaklah aku termasuk dari orang-orang musyrik". [Yûsuf: 108].

Bila seseorang dari selain orang yang berilmu memiliki kemampuan untuk memberikan dukungan kepada dakwah atau membela dakwah atau membantu menyebarkan ilmu dari orang yang berilmu maka dia juga termasuk dari orang-orang yang berdakwah, keberadaannya ini masuk pada keumuman perkataan Allâh Ta'âlâ:

وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُو 

"Kerjakanlah oleh kalian terhadap kebaikan supaya kalian beruntung." [Al-Hajj: 77].

Masing-masing orang melihat kepada apa yang dia mampui, jika dia mampunya pada keilmuan maka dia dakwahkan ilmunya, jika dia bisanya hanya menerima ilmu atau menuntut ilmu kepada yang mendakwahkan ilmu tersebut maka dia lakukan, jika dia bisanya membela apa yang didakwahkan tersebut maka dia lakukan jika dia mampunya memberikan dukungan berupa nafkah, sedekah atau pendanaan maka dia lakukan, masing-masing melakukan sesuai dengan apa yang dia mampui:

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ ۗ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Maka bertakwallah kalian kepada Allâh terhadap apa yang kalian mampui dan dengarlah oleh kalian, taatlah oleh kalian dan nafkahkanlah oleh kalian suatu kebaikan untuk diri kalian. Barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itu adalah orang-orang yang beruntung." [At-Taghâbun: 16].

Sungguh betapa bagusnya suatu fâidah yang disampaikan kepada kami dari 'Ammah Fillâh semoga Allâh memberkahi kita dan memberkahinya:
"Barangkali seseorang dibuka baginya kemudahan untuk mengerjakan shalat dan tidak dibuka baginya untuk kemudahan mengerjakan puasa. Yang lainnya lagi dibukakan untuk bersedakah dan tidak dibukakan baginya berpuasa. Yang lainnya lagi dibukakan baginya dalam berjihad. Maka menebarkan ilmu merupakan amal kebaikan yang paling utama."

Allâhu Akbar, barangsiapa yang membantu orang berilmu dalam urusan mendakwahkan ilmu sesuai dengan apa yang dia mampui maka dia telah melakukan suatu amalan yang pahalanya semisal dengan pahala orang yang mendakwahkan ilmu, Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam berkata:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa menunjukan kepada suatu kebaikan maka baginya semisal pahala orang yang melakukannya."

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh di Slawi pada tanggal 23 Jumadil Ula 1438. 

⛵⛵⛵
http://t.me/majaalisalkhidhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar