Kamis, 23 April 2020

MAKANAN TERBAIK UNTUK SAHUR


Pertanyaan:
Sahur yang sesuai sunnah itu apa saja makanannya? 

Jawaban:
Makanan yang paling utama untuk sahur adalah kurma, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

نِعْمَ سَحُورُ الْمُؤْمِنِ التَّمْرُ

"Sebaik-baik sahur bagi orang beriman adalah kurma.’ Riwayat Abû Dâwud dan Ibnu Hibbân dari Abû Hurairah Radhiyallâhu 'Anhu. 
Kebanyakan kaum Muslimîn terkhusus di negeri ini mungkin terasa sulit untuk mendapatkan kurma, namun ternyata banyak makanan sebagai pengganti dari kurma yaitu buah-buahan, keberadaan buah-buahan cocok untuk sahur. 
Kita dengar sebagian ikhwah kadang mengatakan kalau kita sahur atau sarapan dengan buah-buahan itu bikin lemas dan tidak kuat. Itu mungkin karena pengaturan dalam mengonsumsinya. Sebaiknya pada saat bangun di waktu tengah malam atau sepertiga malam dengan maksud shalat tarâwih atau membaca Al-Qur'ãn, jika kebiasaannya mengawali dengan minum maka hendaklah meminum perasan jeruk nipis, ditambah madu bila ada. Setelah itu shalat, berdzikir atau membaca Al-Qur'ãn, lalu setelah 15 menit atau lebih mulai makan buah-buahan, tentu dengan memperhatikan waktu yang tersisa supaya di akhir waktu sahur bisa makan makanan pokok. 
Makan buah-buahan termasuk makanan yang teranggap ringan sebagaimana memakan kurma, bisa dimakan di sela-sela shalat tarâwih, ini maksudnya untuk membersihkan lambung dan usus sebelum masuk makanan pokok padanya. 
Sebenarnya kalau seseorang sudah terbiasa mengonsumsi buah-buahan pada saat sarapan maka dia akan merasa cukup dengannya, karena untuk mengatasi rasa lemas cukup dengan menggabungkan buah-buahan dalam mengonsumsinya, misalnya ketika memakan pisang hendaklah memakan bersamanya daging kelapa atau yang semisalnya, daging kelapa adalah makanan yang menyehatkan, dapat memperkuat daya tahan tubuh, keberadaannya cocok sebagai pengganti ruthab (kurma segar), memakannya bersama buah-buahan yang lain itu cocok, sebagaimana Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam memakan ruthab dengan buah semangka, berkata 'Âisyah Radhiyallâhu 'Anhâ:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ البِطِّيخَ بِالرُّطَبِ

"Dahulu Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam memakan buah semangka berkulit hijau dengan buah kurma segar." Riwayat Abû Dâwud dan An-Nasâ’î. 
Orang dapat memahami bahwa mengonsumsi semangka saja itu cepat lapar namun ketika menggabungkannya dengan kurma atau daging kelapa dalam mengonsumsi maka tentu akan menguatkan. 

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada hari Jum'at tanggal 1 Ramadhân 1441 / 24 April 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar