Rabu, 15 April 2020

BIOGRAFI SINGKAT 'UMAR IBNUL KHATHTHÂB RADHIYALLÂHU 'ANHU


Beliau adalah 'Umar Ibnul Khaththâb bin Nufail bin 'Abdil 'Uzzâ bin Riyâh bin 'Abdillâh bin Qurth bin Razâh bin 'Adî bin Ka'b bin Luayy. 
Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam pada Ka'b bin Luayy. 
Kunyah beliau adalah Abû Hafsh dan julukan beliau adalah Al-Fârûq, Asy-Syahîd, Khalîfatu Khalîfati Rasûlîllâh dan Amîrul Mu'minîn. 
Beliau dijuluki Al-Fârûq berdasarkan perkataan Jibrîl 'Alaihish Shalâtu was Salâm:

إِنَّ عُمَرَ فَرَّقَ بَيْنَ الْحَقِّ وَالْبَاطِلِ

"Sesungguhnya 'Umar memisahkan antara yang hak dan yang bâtil." Riwayat Al-Baghawî dari Al-Kalbî, dari Abû Shâlih dari Ibnu 'Abbâs Radhiyallâhu 'Anhumâ. 
Beliau dijuluki dengan Asy-Syahîd karena beliau mati syahîd, dan Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam pernah berkata kepada gunung Uhud yang bergetar:

اثْبُتْ أُحُدُ فَمَا عَلَيْكَ إِلاَّ نَبِيٌّ أَوْ صِدِّيقٌ أَوْ شَهِيدَانِ

"Tetaplah wahai Uhud, karena tidaklah ada di atasmu kecuali seorang Nabî, seorang Shiddîq dan dua orang Syahîd." Riwayat Al-Bukhârî.
Yakni di atasmu ada seorang nabî yaitu Muhammad Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam, ada seorang shiddîq yaitu Abû Bakr, ada dua orang syahîd yaitu 'Umar dan 'Utsmân Radhiyallâhu 'Anhum. 
Beliau dijuluki Khalîfatu Khalîfati Rasûlillâh karena beliau menjadi pengganti khalîfah Rasûlillâh yaitu pengganti Ash-Shiddîq, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

خِلَافَةُ النُّبُوَّةِ ثَلَاثُونَ سَنَةً

"Khalîfah setelah kenabian selama 30 tahun." Riwayat Ahmad, Abû Dâwud, An-Nasâ’î dan Al-Hâkim, dari hadits Safînah Radhiyallâhu 'Anhu, kemudian Safînah Radhiyallâhu 'Anhu menyebutkan urutan para khalîfah:

 فَحَسْبُنَا فَوَجَدْنَا أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيًّا

"Cukup bagi kita, kami telah mendapati pada kekhalîfahan Abû Bakr, 'Utsmân dan 'Alî." 
Para 'Ulamâ menghitung waktu mereka berempat selama menjadi khalîfah yaitu Abû Bakr Ash-Shiddîq 2 tahun 3 bulan 10 hari, 'Umar Al-Fârûq 12 tahun 6 bulan 8 hari, 'Utsmân bin 'Affân 11 tahun 11 bulan 9 hari dan 'Alî bin Abî Thâlib 4 tahun 9 bulan 7 hari.
Beliau dijuluki Amîrul Mu'minîn oleh Al-Mughîrah bin Syu'bah, Labîd bin Rabî'ah dan 'Adî bin Hâtim, mereka katakan:

أَنْتَ أَمِيرُنَا وَنَحْنُ الْمُؤْمِنُونَ، فَأَنْتَ أَمِيرُ الْمُؤْمِنِينَ

"Engkau adalah amîr kami dan kami adalah orang-orang mu'min, maka engkau adalah Amîrul Mu'minîn."
Adapun isteri-isteri beliau maka para 'Úlamâ berbeda pendapat tentang jumlah keseluruhannnya, dan kita akan sebutkan isteri-isteri beliau yang melahirkan putera-puteri beliau yaitu:
1). Zainab bintu Mazh'ûn, melahirkan anak-anaknya yaitu Ummul Mu'minîn Hafshah bintu 'Umar, 'Abdurrahmân bin 'Umar dan 'Abdullâh bin 'Umar.
2). Jamîlah bintu Tsâbit bin Abil Aqlah Al-Anshâriyyah, melahirkan anaknya yaitu 'Âshim bin 'Umar. 
3). 'Âtikah bintu Zaid bin 'Amr, melahirkan anaknya yaitu 'Iyâdh bin 'Umar. 
4). Ummu Kultsûm bintu 'Alî bin Abî Thâlib melahirkan anaknya yaitu Zaid bin 'Umar dan Ruqayyah bintu 'Umar. 
Beliau wafat di kota Nabî Madînah dengan sebab ditusuk oleh Abû Lu'lu' Al-Majûsî, dan beliau wafat sebagai seorang syahîd yang Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ mengabulkan permohonnya:

اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي شَهَادَةً فِي سَبِيلِكَ، وَاجْعَلْ مَوْتِي فِي بَلَدِ رَسُولِكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

"Yâ Allâh rezkikanlah kepadaku mati syahîd di jalan-Mu, jadikanlah kematianku di negeri Rasûl-Mu Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam." Riwayat Al-Bukhârî. 
Beliau wafat tahun 23 Hijriyyah dengan usia 63 tahun, dan beliau dimakamkan di dalam kamar 'Âisyah di samping kuburan Nabî dan Ash-Shiddîq 'Alaihimush Shalâtu was Salâm. 

Dinukil dari kajian Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh dalam pembacaan kitâb Al-Maqâlah (no. 2) pada hari Kamis tanggal 22 Sya'bân 1441 / 16 April 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar