Kamis, 25 Juni 2020

KEISTIMEWAAN BERPEGANG KEPADA SUNNAH


📝 Pertanyaan:
Dikatakan di dalam kitâb "Syarhu Ushûli I'tiqâdi Ahlis Sunnah" dari Ayyub bahwasanya beliau berkata:

ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺻَﺎﺣِﺐَ ﺳُﻨَّﺔٍ ﻭَﺟَﻤَﺎﻋَﺔٍ فَلَا تَسْأَلْ عَنْ أَيّ حَالٍ كَانَ فِيْهِ

"Jika keberadaan seseorang itu berpegang kepada sunnah dan jamâ'ah maka jangan kamu bertanya tentang bagaimana perihal yang dia berada padanya?".
Apa makna atsar tersebut?

📜 Jawaban:
Makna dari perkataannya:

ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺻَﺎﺣِﺐَ ﺳُﻨَّﺔٍ ﻭَﺟَﻤَﺎﻋَﺔٍ فَلَا تَسْأَلْ عَنْ أَيّ حَالٍ كَانَ فِيْهِ

"Jika keberadaan seseorang itu berpegang kepada sunnah dan jamâ'ah maka jangan kamu bertanya tentang bagaimana perihal yang dia berada padanya."
Yakni jangan kamu bertanya tentang perihalnya, walaupun dia itu dalam keadaan masih muda atau dia dalam keadaan bersendirian.

Kita maknakan perkataan beliau demikian, karena Hammâd bin Zaid Rahimahullâh telah menyebutkan suatu atsar:

كَانَ أَيُّوبُ يَبْلُغُهُ مَوْتُ الْفَتَى مِنْ أَصْحَابِ الْحَدِيثِ فَيُرَى ذَلِكَ فِيهِ، وَيَبْلُغُهُ مَوْتُ الرَّجُلِ يُذْكَرُ بِعِبَادَةٍ فَمَا يُرَى ذَلِكَ فِيهِ

"Keberadaan Ayyub tatkala sampai kepadanya tentang berita kematian seorang pemuda dari kalangan orang-orang yang berpegang kepada Sunnah maka beliau berpendapat demikianlah keadaannya sebagai Ahlussunnah. Dan tatkala sampai kepadanya tentang berita kematian seseorang yang disebut termasuk pegiat 'ibâdah maka beliau tidak berpendapat demikian keadaannya sebagai orang yang berpegang kepada Sunnah."

Di dalam suatu atsar dari 'Abdullâh bin Mas'ûd Radhiyallâhu ‘Anhu, bahwasanya beliau berkata:

ﺍﻟْﺠَﻤَﺎﻋَﺔُ ﻣَﺎ ﻭَﺍﻓَﻖَ ﺍﻟْﺤَﻖَّ ﻭَﺍِﻥْ ﻛُﻨْﺖَ ﻭَﺣْﺪَﻙَ

“Al-Jamâ'ah adalah apa yang mencocoki kebenaran walaupun keberadaanmu bersendirian”.
Makna tersebut diperjelas oleh Ibnul Qayyim Rahimahullâh:

فإِذَا ظَفِرْتَ بِرَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْ أُولِي الْعِلْمِ، طَالِبٍ لِلدَّلِيلِ، مُحَكِّمٍ لَهُ، مُتَّبِعٍ لِلْحَقِّ حَيْثُ كَانَ، وَأَيْنَ كَانَ، وَمَعَ مَنْ كَانَ، زَالَتِ الْوَحْشَةُ وَحَصَلَتِ الْأُلْفَةُ، وَلَوْ خَالَفَكَ فَإِنَّهُ يُخَالِفُكَ وَيَعْذِرُكَ، وَالْجَاهِلُ الظَّالِمُ يُخَالِفُكَ بِلَا حُجَّةٍ

"Jika kamu mendapatkan seorang saja dari orang-orang yang memiliki ilmu, yang dia adalah penuntut dalîl, dia berhukum dengannya, dia mengikuti kebenaran, bagaimanapun dia, di manapun dia dan bersama siapapun dia maka lenyaplah kebrutalan dan terwujudlah persahabatan. Kalaulah dia menyelisihimu maka sesungguhnya dia akan menyelisihimu berdasarkan dalîl dan dia akan memberi udzur kepadamu. Sedangkan orang bodoh yang zhâlim, dia akan menyelisihimu dengan tanpa hujjah."

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada tanggal 5 Syawwâl 1438 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar