Selasa, 02 Juni 2020

AKIBAT DARI MELAKUKAN KEJELEKAN

Pertanyaan:
'Afwân sedikit ingin menyampaikan tentang perihal Al-Awwalun Ibnu Abdurrahman Indrapury, sesuai pengakuannya bahwa dia: "Banyak ambil faidah dari banyak ustâdz via internet dan membaca risalah-risalah mereka. Dia bilang: Dulu pernah ta'lim di Ustâdz Rodja di Riau terus hijrah belajar ke Ustâdz RII di Jogja terus hijrah ke Ahlussunnah tapi malah belum pernah menuntut ilmu secara langsung sama Ustâdz-ustâdz Ahlussunnah." 
Apakah orang seperti dia ini perlu diterima? 

Jawaban:
Mudah-mudahan dia dikumpulkan dengan orang yang semisal dirinya, karena sesungguhnya orang yang berlatarbelakang sama dengan dirinya bukan hanya seorang atau dua orang tapi sudah banyak, di antara mereka banyak yang aktif menulis dan memberi berbagai komentar di media sosial. Semoga mereka dapat berkumpul sehingga salah seorang di antara mereka saling berkata kepada yang lainnya:

أُرِيدُ أَنْ أُنَاظِرَكَ

"Aku ingin beradu argumen denganmu!".

Adapun kita maka kita katakan kepadanya sebagaimana yang dikatakan oleh Imâm Dâril Hijrah Mâlik bin Anas Radhiyallâhu 'Anhu wa Rahimah:

اذْهَبْ إِلَى شَاكٍّ مِثْلِكَ فَخَاصِمْهُ

"Pergilah kamu kepada orang yang bimbang semisalmu lalu saling beradu argumenlah."
Apa yang telah dia perbuat mudah-mudahan dia merasakan akibatnya:

وَٱلَّذِینَ كَسَبُوا۟ ٱلسَّیِّـَٔاتِ جَزَاۤءُ سَیِّئَةِۭ بِمِثۡلِهَا

"Orang-orang yang telah melakukan berbagai kejelekan maka balasannya dengan berbagai kejelekan yang semisal." [Surat Yûnus: 27].

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh setelah kajian Al-Mabâdiul Mufîdah pada malam Rabu tanggal 12 Syawwâl 1441 / 3 Juni 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar