Kamis, 19 Desember 2019

BERAMAL KARENA ALLÂH SUPAYA MENDAPATKAN PAHALA


📱 Pertanyaan:
Soal yâ Ustâdz, di satu sisi, ada hadîts-hadîts shahîh yang menerangkan secara spesifik tentang pahala dari suatu amalan ibadah. Di sisi lain, ketika kita mengamalkan suatu amalan ibadah, kita dianjurkan untuk mengamalkannya dengan niat Lillâh Ta'âlâ. Lalu bagaimanakah cara mengkompromikan kedudukan antara niat Lillâh dalam mengamalkannya dengan harapan untuk mendapatkan bentuk pahala yang telah dikhabarkan?

📲  Jawaban:
Orang yang beramal dengan niat karena Allâh maka tentu harapannya untuk memperoleh pahala, Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ sebutkan di dalam Al-Qur'ãn:

إِنَّمَا نُطۡعِمُكُمۡ لِوَجۡهِ ٱللَّهِ لَا نُرِیدُ مِنكُمۡ جَزَاۤءࣰ وَلَا شُكُورًا 

"Sesungguhnya kami memberi nafkah kepada kalian karena wajah Allâh, kami tidak menginginkan balasan kalian dan tidak pula ucapan terima kasih dari kalian." [Surat Al-Insân: 9].

Tidak ada pahala yang lebih agung daripada melihat wajah Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ, dan keberadaan pahala ini hanya di negeri Akhirat, orang yang mengharapkan pahala yang agung ini adalah orang yang beramal karena Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ.
Demikian pula orang yang mengharapkan pahala-pahala yang lainnya, supaya meraihnya maka hendaklah dia beramal karena Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ, berkata Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ:

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah dia beramal dengan amal yang shâlih dan tidak menyekutukan peribadahan kepada Rabbnya dengan seorang pun”. (Al-Kahf: 110).

Ketika seorang hamba beramal karena Allâh lalu dia mengharapkan pahala dengan sebab itu maka dia akan mendapatkan pahala, berkata Allâh 'Azza wa Jalla:

وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا

“Barangsiapa menginginkan akhirat dan dia berusaha sungguh-sungguh untuk mencapainya dalam keadaan dia beriman, maka keberadaan usaha mereka itu dibalas dengan baik.” (Al-Isrâ’: 19).

Seseorang yang beramal dengan tanpa niat karena Allâh maka dia tidak akan memperoleh pahala, dan seseorang yang beramal karena Allâh serta mengharapkan pahala dengan sebab itu maka dia akan mendapatkan pahala, berkata Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ:

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى * وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى * فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى

“Adapun orang yang memberikan (hartanya karena Allâh), dia bertakwa dan dia membenarkan adanya pahala yang baik, maka akan Kami mudahkan baginya menuju jalan yang mudah”. (Al-Lail: 5-7).

Dijawab oleh: Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh di Bekasi pada malam Jum'at 23 Rabî'ul Akhir 1441 / 20 Desember 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar