Minggu, 08 Maret 2020

KEWAJIBAM MELAYANI SUAMI


Pertanyaan:
Saat isteri sedang berpuasa sunnah, lalu suami minta bermesraan, bolehkah isteri membantu memuaskan suaminya dengan tanpa jima'? (Pertanyaan dari Bekasi). 

Jawaban:
Boleh bagi isteri melayani suaminya untuk bermesraan dalam keadaan dia berpuasa, berkata Âisyah Radhiyallâhu 'Anhâ:

كَانَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُنِي وَهُوَ صَائِمٌ وَأَنَا صَائِمَةٌ

“Dahulu Rasûlullâh Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam pernah menciumku dalam keadaan beliau berpuasa dan aku juga dalam keadaan berpuasa.” Riwayat Abû Dâwud. 

Jangankan melayani hanya bermesraan, melayaninya jima'pun boleh, karena dia hanya berpuasa sunnah, sementara melayani suami untuk jima' adalah suatu kewajiban, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

إِذَا دَعَا الرَّجُلُ زَوْجتَهُ لِحَاجتِهِ فَلْتَأْتِهِ وإِنْ كَانَتْ عَلَى التَّنُّوْرِ

“Jika seorang suami mengajak isterinya untuk jima' dengannya maka hendaklah dia memenuhinya meskipun dia berada di dapur.” Riwayat At-Tirmidzî, An-Nasâ’î dan berkata At-Tirmidzî: "Ini adalah hadîts hasan shahîh."

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada hari Ahad tanggal 13 Rajab 1441 / 8 Maret 2020.

http://t.me/majaalisalkhidhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar