Senin, 30 Maret 2020

HUKUM MENAATI ORANG TUA UNTUK PERGI DARI NEGERI YANG SEDANG TERKENA VIRUS CORONA


Pertanyaan:
'Afwân Ustâdz, dalam artikel di channel diterangkan bahwa kita yang meninggalkn tempat yang terkena wabah corona seperti di Jabodetabek maka mendapatkan dosa karena menyelisihi Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam, bagaimanakah ketika kita mudik meninggalkan Jabodetabek dalam keadaan orang tua menyuruh kita pulang karena orang tua membutuhkan kita? Apakah sama berdosa?

Jawaban:
Berkata Al-Bukhârî Rahimahullâh di dalam "Shahîh"nya (no. 14):

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ: أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنِ الأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ

"Telah menceritakan kepada kami Abul Yamân, beliau berkata: Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib, beliau berkata: Telah menceritakan kepada kami Abuz Zinâd, dari Al-A'raj dari Abû Hurairah Radhiyallâhu 'Anhu bahwasanya Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam berkata: "Demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian sampai keberadaanku lebih dia cintai daripada orang tuanya dan anaknya."

Kalau seseorang berada di negeri yang ada wabahnya dan dia benar-benar sebagai anak yang menyayangi orang tuanya maka dia tidak akan mau untuk bergegas kembali ke kampung orang tuanya karena dia khawatir jangan-jangan wabah itu akan ikut bersamanya sehingga dapat memudaratkan orang lain atau bahkan memudaratkan orang tuanya yang dia cintai, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ

"Jika wabah itu menimpa suatu negeri dalam keadaan kalian di dalam negeri itu maka janganlah kalian keluar untuk lari darinya." Riwayat Al-Bukhârî (no. 5729). 

Anggaplah seseorang sebelum mudik sudah memastikan dirinya dalam keadaan sehat atau tidak terkena virus Corona, akan tetapi hendaklah dia tetap merasa khawatir jangan sampai dia mendapatkan virus Corona ketika di perjalanan atau ketika dia sampai di kampung orang tuanya, jika tidak mendapatkan virus Corona mungkin saja dia akan mendapatkan fitnah, karena Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ telah katakan:

فَلۡیَحۡذَرِ ٱلَّذِینَ یُخَالِفُونَ عَنۡ أَمۡرِهِۦۤ أَن تُصِیبَهُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ یُصِیبَهُمۡ عَذَابٌ أَلِیمٌ

"Hendaklah takut orang-orang yang menyelisihi perintah Rasûl akan ditimpakan kepada mereka suatu fitnah atau ditimpakkan kepada mereka suatu azab yang pedih." [Surat An-Nûr: 63]. 

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada hari Senin tanggal 5 Sya'bân 1441 / 30 Maret 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar