Berkata Guru kita Asy-Syaikh Abû Hâtim Sa'îd Al-Yâfi'î Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaihi:
كَأَنَّ دَارَكِ دَارُ الْعِلْمِ قُرْطَبَةُ
فِي أَرْضِ أَنْدُلُسِ أَو فِي بَنِي فَاسِ
Seakan-akan Dârul Hadîts Dammâj itu adalah Dârul 'Ilmi Cordova
Di negeri Andalusia atau di Banî Fâs
Dârul Hadîts Dammâj berdiri sekitar tahun 1400 Hijriyyah, sekembalinya Al-Imâm Muqbil bin Hâdî Al-Wâdi'î Rahimahullâh dari Kerajaan Saudi ‘Arabia, beliau berdiam di Dammâj. Kemudian kerabat-kerabatnya membangunkan masjid yang terbuat dari tanah, supaya beliau mengajarkan Al-Qur'ãn kepada anak-anak penduduk Dammâj, dan Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ telah berkehendak menjadikan Dammâj sebagai Dârul Hadîts, berkata Al-Imâm Al-Wâdi'î Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:
وَأَنَا اللّٰهُ يَعْلَمُ أَنِّي مَا اتَّخَذْتُ دَمَّاجًا مِنْ أَجْلِ أَنْ أَدْعُوَ مِنْهُ، لٰكِنْ مِنْ أَجْلِ أَنْ أَخْتَبِئَ فِي دَمَّاجٍ، فَأَرَدْنَا شَيئًا وَأَرَادَ اللّٰهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى خِلَافَهُ
"Aku dan Allâh telah mengetahui bahwasanya aku tidaklah menjadikan Dammâj untuk aku berdakwah di dalamnya, akan tetapi aku ingin menyendiri, lalu kami menginginkan sesuatu dan Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ menginginkan yang lainnya."
Dari sebab beliau mengajari anak-anak tentang Al-Qur'ãn kemudian dakwah beliau meluas dan bertambah pengaruhnya di Dammâj maupun di luar Dammâj, dan itu merupakan pengutamaan dari Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ, beliau berkata:
فَالْفَضْلُ فِي هٰذَا لِلّٰهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
"Keutamaan ini milik Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ."
Sungguh benar perkataan Allâh 'Azza wa Jalla:
ذَ ٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ یُؤۡتِیهِ مَن یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِیمِ
"Itulah pengutamaan dari Allâh yang Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allâh adalah Pemilik keutamaan yang agung." [Surat Al-Jumu'ah: 4].
Berkata Al-Imâm Muqbil Al-Wâdi'î Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaihi:
الَّذِي يَظْهَرُ أَنَّ هٰذَا أَمْرٌ أَرَادَهُ اللّٰهُ وَقَدَّرَهُ، لَيسَ بِسَبَبِ كَثْرَةِ عِلْمِي، وَلَا بِسَبَبِ شُجَاعَتِي، وَلَا بِسَبَبِ بَصِيرَتِي فِي الدَّعْوَةِ
"Yang nampak bahwasanya ini adalah suatu perkara yang Allâh menghendakinya dan menakdirkannya, bukan karena sebab banyaknya Ilmuku, bukan karena sebab keberanianku dan bukan pula karena sebab pengalamanku tentang dakwah."
Beliau sejak di Kerajaan Saudi Arabia sudah dikenal sebagai pakar hadîts, oleh karena itu setelah menyebar berita bahwa beliau menetap di Dammaj maka mulailah berdatangan para penuntut ilmu ke Dammâj, baik yang berasal dari dalam negeri Yaman maupun yang dari luar negeri, seperti dari Mesir.
Kemudian sekitar tahun 1410 Hijriyyah dari Indonesia datang Al-Ustâdz Ja'far 'Umar Thâlib Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaihim, tidak lama kemudian beliau kembali ke Indonesia sehingga mulailah tersebar berita ke berbagai daerah di Indonesia tentang Dârul Hadîts Dammâj, murid-murid Al-Ustâdz Ja'far 'Umar Thâlib Rahimahullâh dan orang-orang yang mengenal Dârul Hadîts Dammâj dari beliau mulai berdatangan ke Dârul Hadîts Dammâj.
Dengan semakin bertambahnya para penuntut ilmu, yang pusat belajar dan kajian mereka di dalam masjid maka pada tahun 1419 Hijriyyah dibangunkanlah masjid besar yang terbuat dari semen sebagaimana umumnya masjid. Setelah Fadhilatus Syaikh Yahyâ Al-Hajûrî 'Afallâhu 'Annâ wa 'Anhu menjadi Khalîfah Imâm Al-Wâdi'î maka pada tahun 1426 Hijriyyah diperluaslah masjidnya.
Paska jihâd di Ambon, semakin bertambah para penuntut ilmu yang berangkat ke Dârul Hadîts Dammâj, karena berita tentang Dârul Hadîts Dammâj semakin menyebar luas melalui media jihâd ketika itu, hingga beritanya menyebar ke berbagai kampung, Alhamdulillâh termasuk kampung Limboro di Kecamatan Huamual Maluku ikut mendapatkan berita tentang Dârul Hadîts Dammâj, Alhamdulillâh beberapa tahun paska jihâd Ambon berangkatlah 5 orang penuntut ilmu dari Limboro ke Dârul Hadîts Dammâj. Yang pertama berangkat dari Limboro adalah kami dan saudara kami Abul Hasan 'Umair pada awal-awal bulan Ramadhân tahun 1429 Hijriyyah. Kemudian pada tahun 1432 Hijriyyah berangkat pula saudara kami Abû Muhammad Anas dan Abû 'Iyâdh Sa'îd, setahun kemudian berangkat lagi ke Dammâj saudara kami Nûrdîn Al-Limbôrî 'Afallâhu 'Annâ wa 'Anhum.
Pada tahun 1434 seluruh penuntut ilmu dari luar Dammâj keluar meninggalkan Dammâj karena sebab adanya perang melawan Syî'ah-Râfidhah, dengan sebab itu Dârul Hadîts di Dammâj sudah tidak berjalan lagi, kita hanya bisa mengenangnya dan dapat mempermisalkannya seperti Dârul 'Ilmi di Cordova yang dikatakan oleh Asy-Syaikh Abû Hâtim Sa'îd Al-Yâfi'î Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaihi:
كَأَنَّ دَارَكِ دَارُ الْعِلْمِ قُرْطَبَةُ
فِي أَرْضِ أَنْدُلُسِ أَو فِي بَنِي فَاسِ
Seakan-akan Dârul Hadîts Dammâj itu adalah Dârul 'Ilmi Cordova
Di negeri Andalusia atau di Banî Fâs.
Kedua-duanya hanya bisa dikenang, walaupun Dârul Hadîts Dammâj sudah tidak berjalan lagi akan tetapi telah terlahirkan banyak Dârul Hadîts di dalam negeri Yaman sehingga iman, Islâm dan ilmu akan tetap eksis di Yaman, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:
وَالإِيمَانُ يَمَانٍ، وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ
"Îmân ada di Yaman dan hikmah ada di Yaman." Riwayat Al-Bukhârî dari Abû Hurairah Radhiyallâhu 'Anhu.
Disalin dari penjelasan Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada hari Kamis tanggal 14 Ramadhân 1441 / 7 Mei 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.
http://alkhidhir.com/sirah/mengenang-darul-hadits-dammaj-2/
http://alkhidhir.com/sirah/mengenang-darul-hadits-dammaj-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar