Pertanyaan:
Apa itu pemikiran Jabriyah?
Jawaban:
Pemikiran Jabariyyah adalah suatu paham dari Jahm bin Shafwân dan para pengikutnya.
Mereka dikatakan Jabariyyah karena mereka mengatakan:
إِنَّ الْعَبْدَ مُجْبَرٌ عَلَى أَفْعَالِهِ، وَلَا اخْتِيَارَ لَهُ، وَأَنَّ الْفَاعِلَ الْحَقِيقِي هُوَ اللّٰهُ تَعَالَى، وَأَنَّ اللّٰهَ تَعَالَى أَجْبَرَ الْعِبَادَ عَلَى الْإِيمَانِ أَوِ الْكُفْرِ
"Sesungguhnya seorang hamba itu dipaksa pada segala perbuatannya dan tidak ada pilihan baginya. Bahwasanya yang berbuat secara hakekatnya adalah Allâh Ta'âlâ dan sesungguhnya Allâh Ta'âlâ telah memaksakan para hamba di atas keimanan atau kekufuran."
Pertanyaan:
Contoh kasusnya seperti apa Ustâdz?
Jawaban:
Seseorang yang kâfir menganggap bahwa kekafirannya itu bukan pilihan dan kehendaknya tapi Allâh memaksakannya untuk kâfir. Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ telah menerangkan kebatilan anggaran tersebut:
فَمَن شَاۤءَ فَلۡیُؤۡمِن وَمَن شَاۤءَ فَلۡیَكۡفُرۡۚ إِنَّاۤ أَعۡتَدۡنَا لِلظَّـٰلِمِینَ نَارًا
"Barangsiapa yang ingin beriman maka dia beriman, barangsiapa yang ingin kâfir maka dia kafir. Sesungguhnya kami telah menyediakan Neraka untuk orang-orang kâfir." [Surat Al-Kahfi: 29].
Seseorang telah diberi pilihan oleh Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ, namun Jabariyyah meniadakan pilihan itu hingga mereka tersesat dari jalan Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ.
Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada hari Ahad tanggal 27 Rajab 1441 / 22 Maret 2020 di Mutiara Gading Timur Bekasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar