Pertanyaan:
Apakah masih boleh mengambil pendapat Syaikh Shâlih Al-Fauzân yang lama tapi benar, lalu meninggalkan pendapat barunya yang salah, seperti masalah televisi dan tampilnya? Apakah sudah ada keharusan meninggalkannya lantaran kesalahannya tersebut?
Jawaban:
Kalau seseorang membuat ketentuan bahwa setiap orang berilmu yang telah salah atau yang tidak sesuai dengan keinginannya harus ditinggalkan maka dia tidak akan mendapatkan seorangpun yang sesuai dengan ketentuan dan keinginannya. Jangankan orang berilmu yang hidup di jaman sekarang, orang-orang paling berilmu di jaman dahulu yang mereka berada pada tiga generasi terbaik khususnya, mereka tidak dijamin bahwa mereka tidak pernah salah, karena yang tidak pernah salah hanyalah para Nabî dan Rasûl 'Alaihimush Shalâtu was Salâm. Oleh karena itu berkata Mâlik bin Anas Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:
كُلُّ أَحَدٍ يُؤْخَذُ مِنْ قَوْلِهِ وَيُرَدُّ إِلَّا صَاحِبَ هَذَا الْقَبْرِ
"Setiap orang diambil dan ditolak perkataannya kecuali penghuni kubur ini." Yakni Nabî 'Alaihish Shalâtu was Salâm.
Adapun keberadaan Asy-Syaikh Shâlih Al-Fauzân 'Afallâhu 'Annâ wa 'Anhu maka sesungguhnya beliau sama dengan saudara-saudaranya Ahlul 'Ilmi yang lainnya, mereka selalu menasehatkan untuk mengikuti yang benar dari adanya berbagai pendapat, berkata Asy-Syaikh Shâlih Al-Fauzân 'Afallâhu 'Annâ wa 'Anhu:
ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳﺖَ ﺍلْإِﺧْﺘِﻼَﻑَ، ﻭَﺭَﺃَﻳﺖَ ڪَﺜْﺮَﺓَ ﺍلْأَﻗْﻮَﺍﻝِ فَعَلَيكَ ﺃَﻥْ ﺗَﻨْﻈُﺮَ ﻟِﻤَﺎ كَانَ عَلَيهِ ﺍﻟﺴَّﻠَﻒُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢُ، ﻭَتَمَسَّكَ بِهِ لِأَنَّهُ الْحَقُّ
"Jika kamu melihat perselisihan lalu kamu melihat semakin bertambah berbagai perkataan maka hendaklah kamu melihat apa yang ada pada salaf shâlih, dan hendaklah kamu berpegang kepadanya karena sesungguhnya itulah kebenaran."
Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada hari Ahad tanggal 23 Syawwâl 1441 / 14 Juni 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.
⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir
http://alkhidhir.com/aqidah/solusi-menghadapi-pendapat-pendapat-yang-banyak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar