📱 Pertanyaan:
Siapa itu Ustâdz Ja'far 'Umar Thâlib? Apakah Laskar Jihâd itu termasuk firqah?
📲 Jawaban:
Al-Ustâdz Ja'far 'Umar Thâlib Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih adalah orang Indonesia yang pertama-tama menuntut ilmu di Dârul Hadîts Dammâj di Yaman, kemudian jejek beliau ini diikuti oleh banyak para penuntut ilmu asal Indonesia dan Malaysia, mereka berdatangan ke Dârul Hadîts Dammâj untuk menuntut ilmu. Dan kita berharap semoga jejak beliau ini termasuk dari sunnah hasanah yang disebutkan di dalam hadîts:
مَنْ سَنَّ فِي الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيءٌ
"Barangsiapa mencontohkan di dalam Islâm dengan contoh yang baik maka baginya pahalanya dan pahala orang yang beramal dengannya setelahnya dengan tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun." Riwayat Muslim dari Jarîr bin 'Abdillâh Radhiyallâhu 'Anhu dari Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam.
Setelah Al-Ustâdz Ja'far 'Umar Thâlib kembali dari Dârul Hadîts Dammâj beliau meneruskan dakwahnya di Pondok Pesantren beliau yaitu Pondok Pesantren Ihyâus Sunnah di Degolan, beliau terus menerus menunjukkan kaum Muslimîn Indonesia untuk menuntut ilmu di Dârul Hadîts Dammâj sehingga banyak orang-orang Indonesia berdatangan ke Dârul Hadîts Dammâj, dan kita berharap semoga beliau masuk ke dalam orang-orang yang disebutkan di dalam hadîts:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
"Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan maka baginya pahala semisal dengan pahala orang yang melakukannnya." Riwayat Muslim dari Abû Mas'ûd Al-Anshârî Radhiyallâhu 'Anhu dari Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam.
Adapun Laskar Jihâd maka itu adalah suatu nama bagi mereka yang ikut jihâd di Maluku pada tahun 2000 hingga tahun 2002, nama yang lengkapnya adalah Laskar Jihâd Ahlussunnah wal Jamâ'ah.
Dengan sebab keberadaan mereka di Ambon dan sekitarnya, kami bergembira dengan dua kegembiraan:
Pertama: Kami kaum Muslimîn Maluku mendapatkan bantuan kekuatan melalui mereka, di saat kaum Muslimîn Maluku tidak memiliki kekuatan untuk menolak dan melawan kaum Nasrânî, di saat kaum Muslimîn Maluku tertindas dan di saat tidak adanya bantuan tenaga dari kaum Muslimîn di luar Maluku, tiba-tiba mereka datang dengan melewati berbagai tantangan, hambatan dan fitnah, Alhamdulillâh mereka sampai di kepulauan Maluku lalu menolong dan membantu suadara-saudara mereka kaum Muslimîn di Maluku.
Kedua: Kami dan kaum Muslimîn Maluku mengenal dakwah Tauhîd dan Sunnah dari mereka, yang sebelumnya kami tidak pernah tahu tentang Tauhîd dan Sunnah. Bahkan kebanyakan yang menjadi Ahlussunnah di Maluku karena sebab mereka ketika itu, dan kita berharap semoga Al-Ustâdz Ja'far 'Umar Thâlib dan Laskar Jihâdnya termasuk ke dalam hadîts yang disebutkan:
فَوَاللّٰهِ لأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ
"Demi Allâh, diberi hidayah dengan sebabmu seorang saja itu lebih baik bagimu daripada Onta merah." Riwayat Al-Bukhârî dari Sahl bin Sa'd Radhiyallâhu 'Anhu dari Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam.
Adapun Laskar Jihâd Ahlussunnah wal Jamâ'ah hanyalah berumur dua tahun, didirikan pada tahun 2000 dan dibubarkan pada tahun 2002 Masehi.
Pada bulan Maret 2003, Al-Ustâdz Ja'far 'Umar Thâlib Rahimahullâh ditemui oleh pembawa berita Al-Jazîrah lalu beliau diwawancarai tentang pembubaran Laskar Jihâd maka beliau sebutkan beberapa kekeliruan yang menjadi sebab pembubarannya, kemudian beliau katakan kepada yang berdialog dengan beliau:
وَنَحْنُ أَيضًا نَتَرَاجَعُ عَنْ أَخْطَائِنَا وَعَنْ مُخَالَفَاتِنَا، مُخَالَفَاتٍ مَنْهَجِيَّةٍ، مُخَالَفَاتٍ أَخْلَاقِيَّةٍ
"Dan kami juga telah mengakui terhadap kesalahan-kesalahan kami dan penyelisihan-penyelisihan kami, penyelisihan-penyelisihan perkara manhaj dan penyelisihan-penyelisihan perkara akhlak."
Beliau menuturkannya di dalam berdiolog tersebut terasa senang, hingga beliau katakan:
الْحَمْدُ لِلّٰهِ تَرَاجَعْنَا وَاتَّفَقْنَا عَلَى الرُّجُوعِ إِلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ بِفَهْمِ سَلَفِ الْأُمَّةِ
"Segala pujia bagi Allâh, kami telah kembali kepada kebenaran dan kami telah bersepakat untuk kembali kepada Al-Qur'ãn dan As-Sunnah di atas pemahaman Salaful Ummah."
Pada akhir dialog, orang yang berdialog dengan beliau berkata:
نَشْكُرُكُمْ فَضِيلَةَ الشَّيخِ عَلَى هٰذَا اللِّقَاءِ
"Kami berterima kasih kepada kalian wahai Fadhîlatus Syaikh atas pertemuan ini."
Beliau biasa dipanggil dengan panggilan Syaikh ketika beliau ziarah ke Kerajaan Saudi Arabia atau ketika beliau ziarah ke Yaman, di Dârul Hadîts Dammâj beliau disebut dengan Syaikh oleh Al-'Allâmah Yahyâ Al-Hajûrî 'Afallâhu 'Annâ wa 'Anhu, dan kami mendengarkan dari beberapa penuntut ilmu tentang julukan yang diberikan kepada beliau ini, padahal Al-'Allâmah Yahyâ Al-Hajûrî tidak mudah menjuluki seseorang sebagai Syaikh, namun Al-Ustâdz Ja'far 'Umar Thâlib beliau menjulukinya dengan Syaikh. Maka tidak heran kalau kemudian sebagian para Dâ'i menjuluki beliau dengan julukan Syaikhul Asâtîdz, karena orang-orang yang belajar di Dammâj pada zaman Al-Imâm Al-Wâdi'î Rahimahullâh, kebanyakan mereka adalah murid beliau, dan juga banyak para Dâ'i yang dakwah di berbagai wilayah di Indonesia itu banyak dari murid-murid beliau, sehingga pantas dijuluki dengan julukan Syaikhul Asâtîdz ini.
Semoga Allâh mengampuni kita dan mengampuni beliau, merahmati kita dan merahmati beliau serta merahmati siapa saja yang mematuhi larangan yang disebutkan di dalam hadîts:
لاَ تَسُبُّوا الأَمْوَاتَ فَإِنَّهُمْ قَدْ أَفْضَوْا إِلَى مَا قَدَّمُوا
"Janganlah kalian mencela orang-orang yang sudah meninggal dunia, karena sesungguhnya mereka benar-benar telah sampai kepada apa yang mereka lakukan." Riwayat Al-Bukhârî dari 'Âisyah Radhiyallâhu 'Anhâ dari Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam.
Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Ayyadahullâh di Kemang Pratama Bekasi pada malam Senin 25 Dzulhijjah 1440 / 26 Agustus 2019.
⛵️ http://t.me/majaalisalkhidhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar