Pertanyaan:
Bagaimana langkah saya bila seseorang menghadapkan kepada saya suatu pendapat Ustâdz yang menyalahi apa yang saya ketahui dari Ustâdz? Atau ada dua pendapat Ustâdz yang berlainan hukum?
Jawaban:
Langkah-langkah yang hendak kamu lakukan:
Pertama: Melihat mana pendapat kami yang pertama dan mana yang kedua? Karena sesungguhnya kami adalah manusia sebagaimana yang dikatakan oleh Abû Hanîfah Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:
ﻓَﺈِﻧَّﻨَﺎ ﺑَﺸَﺮٌ ﻧَﻘُﻮْﻝُ ﺍﻟْﻘَﻮْﻝَ ﻭَﻧَﺮْﺟِﻊُ ﻋَﻨْﻪُ ﻏَﺪًﺍ
"Sesungguhnya kami adalah manusia, sekarang kami berkata dengan suatu perkataan dan besoknya kami kembali darinya."
Beliau juga berkata:
ﻓَﺈِﻧِّﻲ ﻗَﺪْ ﺃَﺭَﻯ ﺍﻟﺮَّﺃْﻱَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻓَﺄَﺗْﺮُﻛُﻪُ ﻏَﺪًﺍ، ﻭَﺃَﺭَﻯ ﺍﻟﺮَّﺃْﻱَ ﻏَﺪًﺍ ﻓَﺄَﺗْﺮُﻛُﻪُ ﺑَﻌْﺪَ ﻏَﺪٍ
"Sesungguhnya aku benar-benar telah berpendapat dengan suatu pendapat pada hari ini, lalu besok aku meninggalkannya, dan besok aku berpendapat dengan suatu pendapat lalu lusa aku meninggalkannya."
Kedua: Melihat kepada dalîl yang kami bawakan, jika dalîl kami shahîh dan sharîh maka itulah pendapat kami, sungguh benar apa yang dikatakan oleh Abû 'Abdillâh Muhammad Asy-Syâfi'î Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:
إِذَا صَحَّ الْحَدِيْثُ فَهُوَ مَذْهَبِي
"Jika telah shahîh suatu hadîts maka itulah madzhabku."
Ketiga: Adanya dua pendapat dari kami yang berlainan maka kami menganjurkan untuk mengikuti yang paling benarnya sebagai bentuk pengamalan terhadap perkataan Allâh 'Azza wa Jalla:
الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ هَدٰٮهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰٓئِكَ هُمْ اُولُوا الْاَلْبَابِ
"Mereka yang mendengarkan perkataan lalu mereka mengikuti apa yang paling baik darinya maka mereka itulah orang-orang yang telah Allâh beri petunjuk kepada mereka dan mereka itulah orang-orang yang memiliki akal sehat." (Az-Zumar: Ayat 18).
Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada hari Jum'at 26 Rajab 1439 di Medono Pekalongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar