📝 Pertanyaan:
'Afwân, kalau doa setelah khatam Qur'ãn yang ada di bagian belakang Al-Qur'ãn itu shahîh tidak?.
📜 Jawaban:
Akhânâ Fillâh Rahimanâ wa Rahimakallâh, kami hanya ingin meluruskan sedikit tentang penyebutan di "Bagian Belakang Al-Qur'ãn", hendaklah dikatakan di "Bagian Belakang Mushhaf" atau di "Akhir Mushhaf" karena doa tersebut bukan bagian dari Al-Qur'ãn dan bukan pula termasuk dari Al-Qur'ãn, Bârakallâhu Fînâ wa Fîk.
Kalau doanya seperti yang disebutkan pada akhir Mushhaf maka itu tidaklah shahîh periwayatannya dari Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam dan tidak pula dari para shahabatnya.
Ada yang mengatakan bahwa doa di akhir mushhaf itu dinisbatkan kepada Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyyah Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih, akan tetapi tidaklah benar penisbatannya kepada beliau, karena tidak ada keterangan dari beliau, baik dari kitâb-kitâb beliau, fatwâ-fatwâ beliau ataupun penukilan dari murid-murid beliau.
Berkata Ibnul Utsaimîn Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:
ﻭَﻏَﺎﻳَﺔُ ﻣَﺎ ﻭَﺭَﺩَ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ﺃﻥَّ ﺃَﻧَﺲَ ﺑْﻦَ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﻋْﻨْﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﺇِِﺫَﺍ ﺧَﺘَﻢَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﺟَﻤَﻊَ ﺃَﻫْﻠَﻪُ ﻭَﺩَﻋَﺎ
"Akhir periwayatan yang ada tentang doa khatam Al-Qur'ãn, bahwasanya Anas bin Mâlik Radhiyallâhu 'Anhu jika beliau mengkhatamkan Al-Qur'ãn maka beliau mengumpulkan keluarganya lalu beliau berdoa."
Walaupun riwayatnya dikatakan shahîh oleh para 'ulamâ akan tetapi tidak ada penyebutan lafazh doanya seperti yang termaktûb di akhir mushhaf.
Dengan demikian ketika ada yang ingin berdoa setelah khatam Al-Qur'ãn sebagaimana shahabat yang mulia Anas bin Mâlik Radhiyallâhu 'Anhu maka dia lakukan dengan membaca doa yang mudah baginya untuk dia baca, kalau dia ingin membaca doa yang ada di akhir mushhaf maka tidak mengapa dia baca karena maknanya bagus dan kalau dia ingin berdoa dengan bahasanya sendiri maka ini juga tidak mengapa karena ini di luar shalat. Wallâhu A'lam.
Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada tanggal 23 Ramadhân 1438 di Bekasi.
⛵⛵⛵
Tidak ada komentar:
Posting Komentar