Halaman

Sabtu, 30 Mei 2020

AKIBAT MENINGGALKAN ILMU AGAMA DAN TIDAK MENOLONGNYA


Pertanyaan:
Semua keluarga Muslim jangan lagi meremehkan belajar ilmu pengobatan atau terapi, dimana hari ini Rumah Sakit hanya jadi rumah yang menakutkan. Mengenai pentingnya ilmu pengobatan, setelah ilmu-ilmu fiqih, halâl dan harâm membuat Al-Imâm Asy-Syâfi'î Rahimahullâh berkata:

لاَ أَعْلَمُ عِلْماً بَعْدَ الحَلاَلِ وَالحَرَامِ أَنْبَلَ مِنَ الطِّبِّ، إلَّا أَنَّ أَهْلَ الكِتَابِ قَدْ غَلَبُوْنَا عَلَيْهِ

“Aku tidak mengetahui suatu ilmu setelah ilmu halâl dan harâm yang lebih penting daripada ilmu pengobatan, melainkan Ahlul Kitâb telah mengungguli kita.”
Apakah ini benar perkataan Al-Imâm Asy-Syâfi'î?

Jawaban:
Yang termasuk perkataan Asy-Syâfi'î Rahimahullâh adalah:

لاَ أَعْلَمُ عِلْماً بَعْدَ الحَلاَلِ وَالحَرَامِ أَنْبَلَ مِنَ الطِّبِّ، إلَّا أَنَّ أَهْلَ الكِتَابِ قَدْ غَلَبُوْنَا عَلَيْهِ

“Aku tidak mengetahui suatu ilmu setelah ilmu halâl dan harâm yang lebih mulia daripada ilmu pengobatan, melainkan Ahlul Kitâb telah mengungguli kita.” 
Ini seperti yang diriwayatkan oleh murid beliau Ar-Rabî' Rahimahullâh, beliau katakan: 

سَمِعْتُ الشَّافِعِيَّ

"Aku mendengar Asy-Syâfi'î." Kemudian beliau menyebutkan perkataan Asy-Syâfi'î tersebut. Sebagaimana telah teriwayatkan di dalam "Siyar A'lâmin Nubalâ'. 
Dan Harmalah Rahimahullâh menyebutkan pula:

كَانَ الشَّافِعِيُّ يَتَلَهَّفُ عَلَى مَا ضَيَّعَ المُسْلِمُوْنَ مِنَ الطِّبِّ، وَيَقُوْلُ: ضَيَّعُوا ثُلُثَ العِلْمِ، وَوَكَلُوهُ إِلَى اليَهُوْدِ وَالنَّصَارَى

"Dahulu Asy-Syâfi'î menyesalkan terhadap apa yang orang-orang Muslim menerlantarkan ilmu pengobatan, beliau katakan: "Mereka telah menerlantarkan sepertiga ilmu. Mereka menyerahkannya kepada Yahûdî dan Nasharâ."

Mempelajari ilmu pengobatan atau ilmu kesehatan merupakan suatu anjuran dan hukumnya tidak lebih dari fardhu kifâyah, oleh karena itu jangan sampai seseorang mengutamakannya atas ilmu syar'î, jangan sampai melalaikannya dari ilmu syar'î. Seseorang harus memperkuat dan membentengi dirinya dengan ilmu syar'î, karena kalau tanpa ini seseorang akan mudah dipermainkan oleh orang yang bukan ahli dalam ilmu pengobatan dan akan mudah ditundukkan jika seseorang tidak membentengi dirinya dengan ilmu syar'î. Sekarang yang menjadi pemerintah dan pengendali terhadap organisasi kesehatan dunia bukanlah dari orang yang ahli kesehatan namun programer yang dapat menundukkan dan menekan para ahli kesehatan di seluruh dunia, yang kemudian bermunculan fatwâ-fatwâ mendukung programnya, sehingga perkara kesehatan dunia berada di tangannya, sungguh benar perkataan Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

إِذَا وُسِّدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ

"Jika suatu perkara diserahkan kepada selain ahlinya maka nantikanlah kedatangan hari Kiamat." Riwayat Al-Bukhârî. 

Terjadinya perkara seperti sekarang ini, juga adanya wabah serta fitnah menimpa umat ini disebabkan karena dosa serta berpalingnya mereka dari mempelajari ilmu syar'î dan menolongnya, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا، لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ 

“Apabila kalian telah melakukan jual beli dengan sistem terlarang, kalian tersibukkan dengan mengurusi sapi, terlalu senang dengan bercocok tanam sehingga kalian meninggalkan jihâd, maka Allâh jadikan berkuasa kepada kalian suatu kehinaan, Allâh tidak akan mencabut kehinaan itu dari kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian”. Riwayat Abû Dâwud dan yang lainnya. 

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada hari Kamis tanggal 7 Syawwâl 1441 / 29 Mei 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi. 

⛵⛵⛵


Tidak ada komentar:

Posting Komentar