Halaman

Jumat, 03 April 2020

SEBAGAI PENGINGAT BAGI ORANG-ORANG YANG BERAKAL SEHAT


بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ

Ketika virus Corona mulai menyebar di Malaysia dan Singapura maka muncul dari diri kita kekhawatiran terhadap negeri ini, kita lebih khawatir lagi ketika ada ucapan: "Virus Corona tidak kuat hidup di cuaca panas, virus Corona tidak cocok hidup di cuaca Indonesia."
Tidaklah orang-orang berani mengatakan ucapan seperti ini kecuali karena merasa aman dari virus Corona, padahal Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ telah katakan:

أَفَأَمِنُوا۟ مَكۡرَ ٱللَّهِۚ فَلَا یَأۡمَنُ مَكۡرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡخَـٰسِرُونَ

"Apakah mereka merasa aman dari makar Allâh? Tidaklah merasa aman dari makar Allâh kecuali kaum yang merugi." [Surat Al-A'râf: 99]. 

Tidakkah mereka melihat kepada negara tetangga? Bukankah Malaysia dan Singapura tersebar juga virus Corona? Kalau negeri ini hanya pulau Jawa mungkin saja bisa dikatakan hanya satu cuaca, akan tetapi ada Kalimantan yang sudah satu daratan dengan Malaysia, ada pulau Batam yang lebih dekat dengan negara tetangga daripada pulau Jawa. Tidakkah bisa diambil pelajaran? Kalau tidak bisa melihat kepada negeri tetangga maka lihatlah kepada negeri terdahulu yang lebih baik cuaca dan keadaannya namun Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ juga binasakan:

أَفَلَمۡ یَسِیرُوا۟ فِی ٱلۡأَرۡضِ فَیَنظُرُوا۟ كَیۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِهِمۡۚ كَانُوۤا۟ أَكۡثَرَ مِنۡهُمۡ وَأَشَدَّ قُوَّةࣰ وَءَاثَارࣰا فِی ٱلۡأَرۡضِ فَمَاۤ أَغۡنَىٰ عَنۡهُم مَّا كَانُوا۟ یَكۡسِبُونَ

"Apakah mereka tidak mengadakan perjalanan ke muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Orang-orang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan lebih banyak pengaruh-pengaruh mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka." [Surat Ghâfir: 82]. 

Tidakkah mereka mengambil pelajaran dari negeri Saba', dahulunya termasuk negeri terbaik yang disebut dengan baldatun thayyibatun, yaitu negeri yang makmur, namun kemudian Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ timpakan bala' atasnya, berkata Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ:

ذَ ٰ⁠لِكَ جَزَیۡنَـٰهُم بِمَا كَفَرُوا۟ۖ وَهَلۡ نُجَـٰزِیۤ إِلَّا ٱلۡكَفُورَ

"Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Tidaklah Kami memberi balasan demikian kecuali hanya kepada orang-orang yang sangat kâfir." [Surat Saba': 17]. 

Selain itu yang lebih kita khawatirkan lagi, ketika orang-orang miskin digambarkan sebagai penyebar virus Corona, padahal kemunculan virus Corona di negeri ini berawal dari orang kaya yang bisa keluar masuk negeri. Ketika orang-orang miskîn yang digambarkan sebagai penyebar virus Corona maka ini yang kita khawatirkan, dan kita berlindung kepada Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ dari perendahan terhadap orang-orang miskîn, kita sebagai umat Muhammad Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam yakin dan percaya bahwa para pejabat dan orang-orang kaya itu masih bisa ditolong dari ancaman wabah dan bala' di dunia ini di antaranya karena sebab orang-orang miskîn, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

هَلْ تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ إِلا بِضُعَفَائِكُمْ

"Tidaklah kalian ditolong dan diberi rezeki kecuali karena sebab orang-orang miskîn kalian." Riwayat Al-Bukhârî (no. 2896). 

Ditulis oleh:
Muhammad Al-Khidhir pada hari Jum'at tanggal 9 Sya'bân 1441 / 3 April 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar