Halaman

Selasa, 25 Februari 2020

NASEHAT UNTUK BERSUNGGUH-SUNGGUH BELAJAR BAHASA ARAB


📱 Pertanyaan:
Apa nasehat Ustâdz buat kami di grup:
📚 مجموعة لمراجعة دروس اللغة العربية 📚

📲  Jawaban:
Nasehat kami hendaklah antum semua senantiasa bertakwa kepada Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ dan berupaya semaksimal mungkin untuk menjadikan grup tersebut sebagai sarana dalam memahami pelajaran Durûsullughah yang telah antum pelajari. Sebagaimana tekad yang kita tanamkan kepada antum hendaklah dalam mempelajari Durûsullughah jangan terlewatkan satu katapun kecuali antum bisa memahaminya dan mampu menjelaskannya sebagaimana para Shahabat dalam mempelajari Al-Qur'ãn:

كَانَ الصَّحَابَةُ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ لَا يَتَجَاوَزُونَ عَشَرَ آيَاتٍ حَتَّى يَتَعَلَّمُوهَا وَمَا فِيهَا مِنَ الْعِلْمِ وَالْعَمَلِ، فَتَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَالْعِلْمَ وَالْعَمَلَ جَمِيعًا

"Dahulu para Shahabat Radhiyallâhu 'Anhum tidaklah melewati 10 ayat hingga mereka mempelajarinya dari apa yang terkandung padanya dari ilmu dan amalan, mereka mempelajari Al-Qur'ãn, mengilmui dan mengamalkannya secara keseluruhan."

Kita berharap sebelum antum mempelajari suatu pelajaran dari Durûsullughah bersama kita hendaklah melihatnya terlebih dahulu sebelum datang di majlis kita, demikian pula setelah kembali dari majlis hendaklah memurâja'ah pelajaran yang baru didapatkan di majlis, hendaklah antum lakukan ini dengan serius dan bersungguh-sungguh sehingga antum dapat meraih hasilnya:

مَنْ جَدَّ وَجَدَ 

"Siapa yang bersungguh-sungguh maka dia peroleh."

Kita ikut senang ketika antum membuka grup pelajaran Durûsullughah tersebut dengan harapan supaya antum bisa memurâja'ah pelajaran-pelajaran yang sudah lewat dan juga bisa mencoba percakapan bahasa Arab, anggaplah ini sebagai cara menaman dan memupuk pelajaran ilmu yang nantinya antum akan peroleh hasilnya:

 مَنْ زَرَعَ حَصَدَ

"Barangsiapa menanam maka dia memanen."

Kemudian yang kami nasehatkan pula, hendaklah di grup tersebut dijauhkan dari perdebatan dan segala bentuk ucapan atau sikap yang bisa menimbulkan ketidaksukaan di antara antum, karena sesungguhnya itu merupakan salah satu penyebab teralihkannya rahmat dan hilangnya berkah ilmu. Dahulu di zaman Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam ada dua orang berselisih dalam keadaan mereka berdua menanti kedatangan Lailatul Qadr, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

خَرَجْتُ لأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ، فَتَلاَحَى فُلاَنٌ وَفُلاَنٌ، فَرُفِعَتْ

"Aku keluar untuk mengabarkan kepada kalian tentang Lailatul Qadr, namun fulân dan fulân berdebat maka diangkatlah Lailatul Qadr."
Jika antum mempelajari Durûsullughatil 'Arabiyyah seperti yang kita nasehatkan maka Insyâ Allâh antum akan memperoleh hasil:

وَمَنْ سَارَ عَلَى الدَّرْبِ وَصَلَ

"Barangsiapa berjalan sesuai rute maka dia sampai."
Ini nasehat singkat yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini. 

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada hari Selasa tanggal 21 Jumâdal Ãkhirah 1441 / 25 Februari 2020 di Mutiara Gading Timur Bekasi. 

http://t.me/majaalisalkhidhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar