Halaman

Kamis, 09 Januari 2020

CARA MEMBAHAS MASALAH


Pertanyaan:
Bagaimana pengalaman Ustâdz ketika "Bahtsul Masâil"? Dan bagaimana arahan para 'Úlamâ ketika seorang penuntut 'Ilmu akan melakukan "bahtsul masâ'il?

Jawaban:
Apa yang bisa dilakukan oleh penuntut ilmu berupa membahas masalah atau memiliki kemampuan untuk membuat suatu kesimpulan yang tepat dari masalah-masalah yang ada maka itu adalah karunia dari Allâh, bukan semata-mata karena kepandaian dan kehebatannya namun itu adalah karunia dari Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ:

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهُِ

"Apa saja pada kalian dari suatu karunia maka itu adalah dari Allâh." [An-Nahl: 53].
Akhî Fillâh semoga Allâh merahmati kami dan engkau sungguh para 'Úlamâ telah memberikan pengarahan yang bagus bagi siapa yang menginginkan untuk membahas suatu masalah, di antara mereka adalah guru kami Asy-Syaikh Abû Hâtim Sa'îd bin Da'âs Al-Yâfi'î —semoga Allâh merahmati kita dan beliau— telah memberikan pengarahan kepada penuntut ilmu untuk mengambil kecukupan dari ilmu dan mengetahui perlengkapan-perlengkapannya serta mempermantap pada bidang-bidangnya, beliau sebutkan:

لِأَنَّهُ لَا رَيْبَ أَنَّ الْمَقْصُوْدَ مِنْ هَذِهِ الْآلَاتِ هُوَ الْكِتَابَةُ كَمَا قَالَهُ الشَّوْكَانِيُّ

"Karena sesungguhnya tidak ada keraguan bahwa maksud dari perlengkapan-perlengkapan ini adalah menulis, sebagaimana telah mengatakannya Asy-Syaukânî."
Dan guru kami Asy-Syaikh Abû Usâmah 'Âdil bin Muhammad As-Siyâghî —semoga Allâh merahmati kita dan beliau— telah memberikan pengarahan yang cukup bagus, yang dapat kami simpulkan: "Hendaknya orang yang membahas masalah memiliki hafalan tentang matan hadîts dan atau dia mengingat bagian awal dari suatu hadîts, yang nantinya dia bisa mencari hadîtsnya di dalam kitâb-kitâb hadîts."
Orang yang bisa membahas dengan suatu pembahasan yang bagus jika dia memiliki bekal hafalan dan pemahaman, berkata Guru kami Asy-Syaikh Abû Hâtim Sa'îd bin Da'âs Al-Yâfi'î —semoga Allâh merahmati kita dan beliau—:

لاَ شَكَّ أَنَّ الْعِلْمَ دَائِرٌ بَيْنَ الْحِفْظِ وَالفَهْمِ

"Tidak ada keraguan bahwa ilmu berputar antara hafalan dan pemahaman."
Dua perkara ini termasuk pula dari karunia Allâh yang perlu untuk kita ketahui, dengan demikian supaya seseorang bisa memiliki keduanya maka hendaknya dia memperbanyak berdoa kepada Allâh agar dikaruniakan keduanya, Allâh Ta'âlâ berkata:

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

"Ucapkanlah: "Wahai Rabbku tambahkan kepadaku ilmu." [Thâhâ: 114].
Dan di sebutkan di dalam "Ash-Shahîh" bahwasanya Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam mendoakan kebaikan berupa pemahaman untuk 'Abdullâh bin 'Abbâs —semoga Allâh meridhai keduanya—:

اللّٰهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ

"Yâ Allâh pahamkanlah dia tentang agama."
Wallâhu A'lam.

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh di Binagriya Pekalongan pada tanggal 8 Jumâdil Awwal 1438.

t.me/majaalisalkhidhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar