Halaman

Sabtu, 21 Desember 2019

MANFAAT KAYU GAHARU INDIA


✉️ Pertanyaan:
'Afwân yâ Ustâdz, mohon dijelaskan tentang keshahîhan riwayat penggunaan membakar bukhur atau kemenyan Arab sebagai wewangian, baik itu untuk ruangan, pakaian maupun untuk mayyit.

📩 Jawaban:
Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam telah menyebutkan tentang keharuman penduduk Surga:

وَوَقُودُ مَجَامِرِهِمْ الأَلُوَّةُ 

“Bahan penguap wewangian mereka adalah Al-Aluwwah." yaitu gaharu sebagaimana ditafsirkan oleh Abul Yamân:

يَعْنِي الْعُودَ 

"Yakni kayu gaharu." Riwayat Al-Bukhârî (no. 3246) dari Abû Hurairah Radhiyallâhu 'Anhu. 

Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam juga telah menamai bahan penguap wewangian atau kemenyan dengan nama Al-'Úd Al-Hindî yakni kayu gaharu India, beliau menyebutkan bahwa kayu gaharu India bermanfaat untuk kesehatan, dan beliau menghimbau untuk menggunakannya, beliau berkata:

عَلَيْكُمْ بِهَذَا الْعُودِ الْهِنْدِيِّ، فَإِنَّ فِيهِ سَبْعَةَ أَشْفِيَةٍ؛ يُسْتَعَطُ بِهِ مِنَ الْعُذْرَةِ، وَيُلَدُّ بِهِ مِنْ ذَاتِ الْجَنْبِ 

"Gunakanlah oleh kalian kayu gaharu India ini, karena sesungguhnya terdapat tujuh manfaat penyembuhan, di antaranya sebagai obat tetes hidung untuk dapat menyembuhkan penyakit kerongkongan dan dapat pula menjadi penyembuh dari penyakit radang selaput dada." Riwayat Al-Bukhârî (no. 5692) dari Ummu Qais bintu Mihshan Radhiyallâhu 'Anhâ. 

Penamaan Al-'Úd Al-Hindî karena dikenal dari zaman dahulu hingga zaman sekarang bahwa kebanyakan kayu gaharu berasal dari India dan sekitarnya, Indonesia termasuk negeri di sekitarnya, oleh sebab itu banyak dari para pedagang Arab berdatangan ke Indonesia untuk mencari kayu gaharu, dari zaman dahulu hingga zaman sekarang para pedagang Arab berdatangan ke Maluku Indonesia bagian Timur untuk mencari kayu gaharu, mereka mencari kayu gaharu karena mengetahui manfaatnya. Al-Imâm Al-Bukhârî Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih di dalam "Shahîh"nya telah menyebutkan manfaat kayu gaharu India, beliau berkata:

بَابُ التَّدَاوِي بِالْعُودِ الْهِنْدِيِّ وَهُوَ الْكُسْتُ 

"Bâb berobat dengan kayu gaharu India, yaitu kayu Al-Kust."
Al-Imâm Ibnul Qayyim Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih juga telah menyebutkan manfaat kayu gaharu, beliau berkata:

الْعُودُ الْهِنْدِي نَوعَانِ، أَحَدُهُمَا: يُسْتَعْمَلُ فِي الْأَدْوِيَةِ وَهُوَ الْكُسْتُ، وَيُقَالُ لَهُ: الْقُسْطُ... الثَّانِي: يُسْتَعْمَلُ فِي الطِّيبِ وَيُقَالُ لَهُ: الْأَلُوَّةُ 

"Kayu gaharu India ada dua macam: Yang pertama: Digunakan untuk pengobatan, yaitu kayu Al-Kust atau disebut pula kayu Al-Qust.... Yang kedua: Digunakan untuk wangi-wangian, yang dinamai dengan Al-Aluwwah." (Zâdul Ma'âd: 4/315). 

Penggunaan kayu gaharu India sebagai penyembuhan telah dianjurkan oleh Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam, demikian pula sebagai pewangi telah beliau contohkan, berkata Nâfi' Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih:

 كَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا اسْتَجْمَرَ اسْتَجْمَرَ بِالأَلُوَّةِ غَيْرِ مُطَرَّاةٍ وَبِكَافُورٍ يَطْرَحُهُ مَعَ الأَلُوَّةِ، ثُمَّ قَالَ: هَكَذَا كَانَ يَسْتَجْمِرُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Dahulu Ibnu 'Umar jika menguapkan wewangian kepada mayyit maka beliau menguapkan wewangian dengan kayu gaharu yang tidak dihaluskan, dan dengan kapur barus yang dicampurkan dengan kayu gaharu. Kemudian beliau berkata: “Demikianlah Rasûlullâh Shallallâhu wa Sallam menguapkan wewangian kepada mayyit.” Riwayat Muslim (no. 6021). 

Karena kegunaan dan manfaat kayu gaharu sebagai wewangian pada umumnya maka para salaf menggunakannya untuk mewangian pada mayyit, tubuh, pakaian dan ruangan, Al-Imâm Adz-Dzahabî ketika menyebutkan biografi Nu'aim bin 'Abdillâh Al-Madanî Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaihimâ beliau katakan:

كَانَ يُبَخِّرُ مَسْجِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

"Dahulu beliau menguapkan kemenyan terhadap masjid Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam." (Siyar A'lam An-Nubalâ': 5/22).

Dijawab oleh: 
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Ayyadahullâh di Maktabah Al-Khidhir Bekasi pada hari Sabtu 24 Rabî'ul Akhir 1441 / 21 Desember 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar