Halaman

Kamis, 15 Oktober 2020

KETENANGAN YANG BERKESINAMBUNGAN


Pertanyaan:
Ustâdz apakah tepat kita memulai hafalan Al-Qur'ãn dari surah Al-Baqarah terlebih dahulu dan sambil diselingkan hafalan Juz 'Amma? Karena saya memulai hafalan dari surah Al-Baqarah dan Juz 'Amma hanya dimurâja'ah saja waulupun tidak hafal sebagian.  Mana yang lebih baik bagi saya Ustâdz dan apa nasehat Ustâdz bagi orang yang enggan atau dia futur dari menghafal Al-Qur'ãn? Mohon faedahnya.

Jawaban:
Hendaklah bagi yang menghafal Al-Qur'ãn memulai hafalannya dengan yang termudah baginya dalam menghafalnya, berkata Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ:

فَٱقۡرَءُوا۟ مَا تَیَسَّرَ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ

"Bacalah oleh kalian terhadap apa yang mudah dari Al-Qur'ãn." 
Masih dalam kelanjutan ayat ini, Allâh 'Azza wa Jalla katakan pula:

فَٱقۡرَءُوا۟ مَا تَیَسَّرَ مِنۡهُ

"Maka bacalah oleh kalian terhadap apa yang mudah dari Al-Qur'ãn." [Surat Al-Muzzammil: 20].
Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam tatkala memulai menghafal Al-Qur'ãn dari mengikuti bacaan Jibrîl 'Alaihish Shalâtu was Salâm, beliau dibacakan bukan satu surat penuh, namun dibacakan beberapa ayat dari permulaan surat Al-'Alaq, ini bertujuan supaya lebih mudah dibaca dan dihafal:

وَقَالَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ لَوۡلَا نُزِّلَ عَلَیۡهِ ٱلۡقُرۡءَانُ جُمۡلَةࣰ وَ ٰ⁠حِدَةࣰۚ كَذَ ٰ⁠لِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَۖ وَرَتَّلۡنَـٰهُ تَرۡتِیلࣰا

"Berkata orang-orang kâfir: Mengapa Al-Qur’ãn itu tidak diturunkan kepadanya dengan sekali turun saja?" Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartîl (teratur)." [Surat Al-Furqân: 32].
Dan yang dapat kita nasehatkan, hendaklah kita menyibukkan diri dengan Al-Qur'ãn pada setiap memasuki hari kita dan melewatinya, dengan sebab itu kita akan selalu mendapatkan petunjuk dan meraih ketenangan yang berkesinambungan:

إِنَّ هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ یَهۡدِی لِلَّتِی هِیَ أَقۡوَمُ وَیُبَشِّرُ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ ٱلَّذِینَ یَعۡمَلُونَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرࣰا كَبِیرࣰا

"Sesungguhnya Al-Qur’ãn ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman yang mengerjakan amal shâlih bahwa bagi mereka pahala yang besar." [Surat Al-Isrâ': 9].

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir pada hari Rabu 14 Oktober 2020 / 26 Shafar 1442 di Dârul Qur'ãn wal Hadîts Bekasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar