Pertanyaan:
Makanan dan minuman yang sehat untuk berbuka puasa apa sama untuk sahur juga?
Jawaban:
Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam berbuka puasa dengan mengutamakan memakan ruthab (kurma segar), berkata Anas bin Mâlik Radhiyallâhu 'Anhu:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
“Dahulu Rasûlullâh Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam berbuka puasa dengan ruthab (kurma segar) sebelum beliau shalat. Jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma. Jika tidak ada yang ruthab dan kurma maka beliau berbuka dengan seteguk air.” Riwayat Ahmad dan Abû Dâwud.
Hikmah dari mendahulukan ruthab karena mengandung banyak manfaat, di antaranya: Kaya akan antioksidan, kaya akan zat besi, membantu proses metabolisme tubuh yang optimal dan dapat memberi energi instan. Mungkin saja kebanyakan kaum Muslimîn di negeri ini sulit untuk mendapatkan ruthab, akan tetapi Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ telah merezkikan berbagai buah-buahan di negeri ini supaya kita mengonsumsinya, banyak dari buah-buahan yang memiliki manfaat seperti ruthab, di antaranya alpukat dan pisang.
Termasuk dari bimbingan Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam dalam mengonsumsi makanan adalah mencari makanan yang terbaik, jika tidak ada maka mencari yang termudah diperoleh, tidak ada ruthab maka beliau berbuka dengan kurma, tidak ada kurma maka beliau berbuka dengan seteguk air.
Ini merupakan bimbingan yang jarang orang teladani, beliau tidak makan kurma sambil minum air dan tidak pula setelah makan kurma langsung minum air, namun beliau buatkan jeda di antara keduanya. Bimbingan ini manfaatnya sangat banyak, di antaranya:
1) Tidak kehausan terus menerus, adapun orang yang makan kurma atau buah-buahan lalu mengikutkan dengan minum air maka membuatnya akan terasa haus setelah beberapa menit, dan dirinya akan terasa lemas serta terasa malas untuk banyak bergerak.
2) Memakan kurma atau buah-buahan dengan tidak langsung minum akan benar-benar terasa manfaatnya pada tubuh, adapun memakannya sambil minum atau setelah memakannya langsung minum maka manfaatnya tidak akan dirasakan, karena air itu akan menghanyutkannya sehingga kandungan dan manfaat apa yang dimakan hilang terbuang.
Di antara kita mungkin kurang sabar bila sudah terhidangkan buah-buahan dan berbagai minuman, sehingga ikut dimakan dan diminum, untuk melatih kesabaran hendaklah mengonsumsi buah-buahan yang mengandung air, seperti pepaya, buah naga, mangga atau yang lebih bermanfaat lagi adalah buah kelapa muda, Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ telah menyatukan antara daging dan airnya sehingga bisa langsung dikonsumsi.
Setelah itu ke masjid melaksakan shalat Maghrib, kemudian makan malam.
Pada hadîts yang kita sebutkan bahwa Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam berbuka dengan seteguk air jika tidak mendapatkan buah ruthab atau kurma, air yang beliau minum adalah air mineral yang diambil dari sumur dengan tanpa proses dan tanpa memasaknya, karena air yang dimasak akan menjadikan asam terhadap pH-nya, tentu ini tidak menyehatkan bagi tubuh, Wallâhu A'lam.
Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada hari Jum'at tanggal 1 Ramadhân 1441 / 24 April 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar