Halaman

Minggu, 26 April 2020

KEUTAMAAN BERTAWAKKAL KEPADA ALLÂH


كِتَابُ التَّوَكُّلِ وَفَضْلِهِ


KITÂB TENTANG TAWAKKAL DAN KEUTAMAANNYA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَحْدَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللّٰهِ، أَمَّا بَعْدُ

Berkata Allâh Ta'âlâ di dalam kitâb-Nya:

وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡیَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ

"Hanya kepada Allâhlah orang-orang beriman bertawakkal." [Surat At-Taubah 51].
Ayat ini menunjukkan atas bahwasanya tawakkal adalah sifat yang agung bagi setiap orang beriman, bahwasanya tawakkal adalah kapal bagi orang-orang beriman. Barangsiapa menginginkan keberhasilan dan keselamatan maka hendaklah dia naik ke kapal ini, dan tidak akan berlayar kapal ini kecuali dengan petunjuk, berkata Allâh Ta'âlâ:

وَمَا لَنَاۤ أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى ٱللَّهِ وَقَدۡ هَدَىٰنَا سُبُلَنَاۚ

"Mengapa kami tidak bertawakkal kepada Allâh padahal Dia telah memberi petunjuk kepada kami terhadap jalan-jalan kami." [Surat Ibrâhîm: 12].
Jika seorang hamba mengenal perkara tawakkal ini maka sungguh dia di atas keterangan ilmu, dan wâjib baginya untuk bersabar di atas apa yang dia telah berada padanya, berkata Allâh Ta'âlâ:

وَلَنَصۡبِرَنَّ عَلَىٰ مَاۤ ءَاذَیۡتُمُونَاۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡیَتَوَكَّلِ ٱلۡمُتَوَكِّلُونَ

"Sungguh kami benar-benar akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kalian lakukan kepada kami. Hanya kepada Allâhlah orang-orang yang bertawakkal itu bertawakkal". [Surat Ibrâhîm: 12].
Allâh Ta'âlâ telah menyebutkan tentang tawakkal setelah penyebutan-Nya tentang hak-Nya atas para hamba yaitu mentauhidkankan-Nya, berkata Allâh Ta'âlâ:

ٱللَّهُ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۚ 

"Tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allâh." [Surat At-Taghâbun: 13]. 
Kemudian Allâh katakan:

وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡیَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ

"Hanya kepada Allâhlah orang-orang beriman bertawakkal." [Surat At-Taghâbun: 13].
Ini menunjukkan bahwa perkara tawakkal ini adalah agung, bahwasanya tawakkal adalah kunci terhadap segala kebaikan dan jalan keluar dari setiap musibah, berkata Allâh Ta'âlâ:

وَمَن یَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَیۡءࣲ قَدۡرࣰا

"Barangsiapa bertawakkal kepada Allâh maka Allâh akan memberikan kecukupan kepadanya. Sesungguhnya Allâh melaksanakan terhadap urusan-Nya. Sesungguhnya Allâh terhadap segala sesuatu telah menetapkannya." [Surat Ath-Thalâq: 3].
Jika Allâh memberikan taufik kepada seorang hamba dengan perkara tawakkal ini dalam keadaan dia meyakini bahwa itu adalah taufik dari Allâh maka hendaklah dia bersyukur kepada Allâh dan bersabar terhadap apa yang dia berada di atasnya, karena sesungguhnya kesyukuran dan kesabaran keduanya adalah cahaya terhadap segala sesuatu.

Ditulis oleh:
Abû Ahmad Muhammad bin Salîm Al-Limbôrî Al-Andônîsî di dalam Penjara di Shan'â' pada tanggal 8 Jumâdal Âkhirah 1436.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar