Halaman

Rabu, 22 April 2020

BERLINDUNG DARI SIFAT BURUK

Pertanyaan:
Ustâdz izin bertanya lagi, apakah benar sikap senang sebagian orang yang mengaku salafî bersuka cita juga bersyukur atas wafatnya Al-Ustâdz Ja'far 'Umar Thâlib? Mohon jawabannya Jazâkallâhu Khairan.

Jawaban:

  • Orang-orang kalau membangun perselisihan mereka di atas hawa nafsu dan dendam seperti itulah keberadaan mereka, apabila mereka mendengar tentang orang muslim yang berselisih dengan mereka telah wafat maka mereka senang dan bergembira sambil mengucapkan ucapan pelampiasan atas kejengkelan mereka kepadanya. Mereka mendengar tentang orang mu'min yang berselisih dengan mereka telah diusir dari kampung halamannya, mereka ikut senang dan bergembira sambil mengucapkan pelampiasan kebencian. Mereka mendengar tentang orang muslim yang berselisih dengan mereka terjatuh pada kesalahan, mereka langsung bergembira karena merasa memiliki tambahan argumen untuk menghujatinya. Mereka mendengar tentang orang mu'min yang berselisih dengan mereka sedang sakit, mereka ikut tertawa sambil menghina dan mengolok-oloknya. Mereka mendengar tentang orang mu'min yang berselisih dengan mereka dikambinghitamkan oleh suatu kaum, mereka ikut bergembira karenanya. 
Dahulu Mûsâ telah mengingatkan Hârûn 'Alaihimash Shalâtu was Salâm dari Banî Isrâîl yang memiliki sifat buruk seperti itu:

فَلَا تُشۡمِتۡ بِیَ ٱلۡأَعۡدَاۤءَ وَلَا تَجۡعَلۡنِی مَعَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِینَ

"Janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihat cobaan terhadapku, dan janganlah kamu jadikan aku bersama orang-orang yang zhâlim." [Surat Al-A'râf: 150]. 
Sungguh benar dan bagus perkataan Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ tentang orang-orang yang memiliki sifat buruk seperti itu:

إِن تَمۡسَسۡكُمۡ حَسَنَةࣱ تَسُؤۡهُمۡ وَإِن تُصِبۡكُمۡ سَیِّئَةࣱ یَفۡرَحُوا۟ بِهَاۖ

"Jika kalian memperoleh kebaikan maka mereka bersedih hati, jika kalian mendapat bencana maka mereka bergembira karenanya."
[Surat Ãli 'Imrân: 120]. 
Berkata Al-Qurthubî Rahimahullâh:

الشَّمَاتَةُ السُّرُورُ بِمَا يُصِيبُ أَخَاكَ مِنَ الْمَصَائِبِ فِي الدِّينِ وَالدُّنْيَا، وَهِيَ مُحَرَّمَةٌ مَنْهِيٌّ عَنْهَا

"Syamâtah adalah kegembiraan terhadap apa yang menimpa saudaramu dari berbagai musibah pada dunianya dan agamanya, ini adalah harâm lagi terlarang padanya."

Yâ Allâh lindungilah kami dan orang-orang yang ikhlâsh dalam menolong agama-Mu dari sifat buruk dan tercela tersebut:

رَبَّنَا لَا تَجۡعَلۡنَا مَعَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِینَ

"Wahai Rabb kami, janganlah Engkau menjadikan kami bersama kaum yang zhâlim." [Surat Al-A'râf: 47].

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada malam Kamis tanggal 29 Sya'bân 1441 / 23 April 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar