Halaman

Rabu, 29 April 2020

BELAJAR DARI PENGALAMAN MÛSÂ MENUNTUT ILMU KEPADA AL-KHIDHIR 'ALAIHIMASH SHALÂTU WAS SALÂM


Pertanyaan:
Kenapa Allâh menyuruh Nabî Mûsâ menuntut ilmu kepada Nabî Al-Khidhir? Bukankah semua Nabî dapat ilmu melalui wahyu? 

Jawaban:
Adapun perintah Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ kepada Mûsâ untuk keluar mencari Al-Khidhir 'Alaihimash Shalâtu was Salâm dan menuntut ilmu kepadanya maka itu memiliki banyak hikmah, di antaranya:

1) Supaya tidak ada dari seorang hamba merasa bahwa dirinya paling berilmu daripada selainnya, karena Mûsâ 'Alaihish Shalâtu was Salâm ketika ditanya:

أَيُّ النَّاسِ أَعْلَمُ؟ فَقَالَ: أَنَا أَعْلَمُ، فَعَتَبَ اللَّهُ عَلَيْهِ، إِذْ لَمْ يَرُدَّ الْعِلْمَ إِلَيْهِ

"Siapa orang yang paling berilmu? Beliau menjawab: "Aku paling berilmu." Lalu Allâh memberikan teguran kepadanya, karena tidak mengembalikan ilmu kepada Allâh." Riwayat Al-Bukhârî dan Muslim
Berkata Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ:

نَرۡفَعُ دَرَجَـٰتࣲ مَّن نَّشَاۤءُۗ وَفَوۡقَ كُلِّ ذِی عِلۡمٍ عَلِیمࣱ

"Kami akan meninggikan derajat-derajat orang yang Kami kehendaki, dan di atas setiap orang berilmu itu adalah yang lebih berilmu." [Surat Yûsuf: 76]. 

2) Supaya diketahui bahwa ilmu tidak didapatkan dengan cara bersantai-santai, berkata Muslim di dalam "Shahîh"nya:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِيُّ قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ: سَمِعْتُ أَبِي يَقُولُ: لاَ يُسْتَطَاعُ الْعِلْمُ بِرَاحَةِ الْجِسْمِ

"Telah menceritakan kepada kami Yahyâ bin Yahyâ At-Tamîmî, beliau berkata: Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullâh bin Yahyâ bin Abî Katsîr, beliau berkata: Aku mendengar ayahku berkata: "Tidaklah ilmu diperoleh dengan bersantai-santainya badan."

3) Supaya manusia mengetahui bahwa ilmu perlu untuk dituntut dan perlu pula mempersiapkan perbekalan dalam mencarinya, berkata Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ kepada Mûsâ 'Alaihish Shalâtu was Salâm:

احْمِلْ حُوتًا فِي مِكْتَلٍ

"Bawalah ikan di dalam suatu tempat penampung." Riwayat Al-Bukhârî dan Muslim
Di dalam Al-Qur'ãn:

قَالَ لِفَتَىٰهُ ءَاتِنَا غَدَاۤءَنَا

"Berkata Mûsâ kepada Yûsya': Berikanlah perbekalan untuk makan siang kita. [Surat Al-Kahfi: 62]. 

4) Supaya ada bukti dan penjelasan bahwa ilmu Allâh 'Azza wa Jalla sangatlah luas, ketika burung datang lalu menciduk air laut dengan mulutnya maka Al-Khidhir berkata kepada Mûsâ 'Alaihimash Shalâtu was Salâm:

مَا نَقَصَ عِلْمِي وَعِلْمُكَ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ إِلاَّ مِثْلَ مَا نَقَصَ هَذَا الْعُصْفُورُ بِمِنْقَارِهِ مِنَ الْبَحْرِ

"Tidaklah ilmuku dan ilmumu mengurangi dari ilmu Allâh kecuali semisal berkurang pada cidukannya burung kecil ini dari air laut."

5) Keutamaan dan ketinggian derajat akan diraih oleh seseorang setelah dia menuntut ilmu, sebelum Mûsâ menuntut ilmu kepada Al-Khidhir 'Alaihimash Shalâtu was Salâm telah Allâh 'Azza wa Jalla nyatakan:

إِنَّ لِي عَبْدًا بِمَجْمَعِ الْبَحْرَيْنِ، هُوَ أَعْلَمُ مِنْكَ

"Sesungguhnya aku memiliki seorang hamba di pertemuan dua lautan, dia lebih berilmu darimu." Riwayat Al-Bukhârî dan Muslim
Namun setelah Mûsâ bertemu dengan Al-Khidhir 'Alaihimash Shalâtu was Salâm dan mendengarkan ilmu serta nasehatnya maka Allâh tinggikan derajatnya dan Allâh memberikan keutamaan kepadanya melebihi Al-Khidhir 'Alaihimash Shalâtu was Salâm:

قَالَ یَـٰمُوسَىٰۤ إِنِّی ٱصۡطَفَیۡتُكَ عَلَى ٱلنَّاسِ بِرِسَـٰلَـٰتِی وَبِكَلَـٰمِی فَخُذۡ مَاۤ ءَاتَیۡتُكَ وَكُن مِّنَ ٱلشَّـٰكِرِینَ

"Wahai Mûsâ, sesungguhnya aku telah memilihmu atas manusia selainmu untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan jadilah kamu termasuk dari orang-orang yang bersyukur". [Surat Al-A'râf: 144]. 

Ini di antara hikmah yang bisa kita sebutkan pada kesempatan ini, Wallâhu A'lam. 

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada hari Rabu tanggal 6 Ramadhân 1441 / 29 April 2020 di Maktabah Al-Khidhir Bekasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar