📝 Pertanyaan:
Sekelompok manusia dari kalangan orientalis yang mengarang di antara yang paling aktif adalah Arnold John Wensinck dari universitas Leiden Belanda, wafat tahun 1939 M. Dia mengarang kitâb Mu'jam Al-Mufahras Li Alfâdzhil Hadîtsin Nabawî yang tebalnya 6 jilid, dan menjadi Salah satu rujukan para peneliti hadîts.
Pertanyaan kami: Bagaimana sekelompok manusia yang tidak mengimani Ke-Esa-an Allâh ini bisa mengarang sebuah kitâb yang menjadi salah satu rujukan para ahli hadîts kaum Muslimîn?
📜 Jawaban:
Demikianlah jika Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ menginginkan untuk menampakan suatu kebenaran maka Dia akan tampakan sesuai dengan apa yang Dia inginkan, terkadang suatu kebenaran Dia tampakan dengan sebab orang kâfir atau terkadang dengan sebab orang rusak yang suka berbuat dosa, berkata Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:
وَإِنَّ اللَّهَ لَيُؤَيِّدُ هَذَا الدِّينَ بِالرَّجُلِ الْفَاجِرِ
"Sesungguhnya Allâh benar-benar akan menguatkan agama ini dengan orang yang pendosa."
Keberadaan penulis kitâb tersebut semisal dengan seseorang yang pernah datang menyampaikan suatu kebenaran kepada Abû Hurairah Radhiyallâhu 'Anhu:
إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ
"Jika kamu berbaring ke tempat tidurmu maka bacalah ayat Kursî."
Tidak hanya mengabarkannya begitu saja namun dia juga memberikan keterangan yang lebih memperjelas:
لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
"Senantiasa atasmu penjagaan dari Allâh dan setan tidak akan mendekatimu sampai kamu masuk pagi hari."
Abû Hurairah menerima apa yang disampaikan kepadanya tersebut, karena itu adalah kebenaran, lebih-lebih dengan adanya tambahan keterangan dari Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:
أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ
"Adapun dia maka sesungguhnya dia benar-benar telah jujur kepadamu padahal dia adalah paling sering berdusta."
Jika kita melihat kepada kitâb yang ditulis oleh orang tersebut maka kita akan dapati ada kebenaran di dalamnya, apalagi kitâb tersebut ternyata sudah ditelaah dan dikoreksi oleh seorang muslim yang dia dikenal termasuk dari ùlamâ kaum Muslimîn yaitu Fu'âd 'Abdul Bâqî, pada asalnya kitâb tersebut berbahasa Inggris, ketika salinannya disampaikan ke Fu'âd 'Abdul Bâqî maka dia mengirimkan surat permintaan izin kepada penulisnya untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab dan dia mengizinkannya.
Ketika Fu'âd 'Abdul Bâqî melihat isi kitâb tersebut ternyata banyak kesalahan di dalamnya maka dia pun menuliskan surat lagi supaya penulisnya mengoreksi ulang kitâbnya, sehingga penulisnya kemudian mengorganisir 40 orientalis dari berbagai penjuru dunia untuk menangani pembenahan kitâbnya, setelah selesai Fu'âd 'Abdul Bâqî pun mengedit dan merevisinya hingga sempurnalah seperti yang kita saksikan sekarang ini.
Wabillâhit Taufîq.
Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada tanggal 27 Jumâdal Ãkhirah 1438 di Pekalongan.
⛵⛵⛵
Tidak ada komentar:
Posting Komentar