Halaman

Jumat, 06 Maret 2020

BEDA MUSIBAH DAN AZAB


Pertanyaan:
Apa perbedaan musibah dengan azab?

Jawaban:
Musibah adalah suatu akibat dari perbuatan yang kejadiannya tidak disenangi dan di balik kejadiannya terdapat kebaikan bagi orang yang sabar menghadapinya, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ

"Barangsiapa yang Allâh inginkan kebaikan kepadanya maka Allâh menimpakkan musibah kepadanya." Riwayat Al-Bukhârî dari Abû Hurairah Radhiyallâhu 'Anhu.

Dari defenisi tersebut jelaslah bahwa musibah ditimpakkan secara khusus kepada orang beriman semasa hidupnya di dunia, jika sebab ditimpakkan musibah kepadanya itu karena dosa yang dia perbuat maka musibah tersebut sebagai penghapusnya, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوْبَةَ فِي الدُّنْيَا

"Jika Allâh menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya maka Dia menyegerakan kepadanya hukuman di dunia." Riwayat At-Tirmidzî.
Jika orang beriman semasa hidupnya terjatuh ke dalam dosa namun dia tidak mendapatkan musibah di dunia maka ada dua kemungkinan baginya, yaitu: Dia diampuni oleh Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ atau dia dia akan mendapatkan hukuman akibat dosanya di akhirat, karena keumuman dalîl:

وَإِذَا أَرَادَ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَلَيْهِ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَهُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Apabila Allâh menghendaki keburukan kepada hambanya maka Allâh akan menahan hukumannya hingga ditunaikan balasannya pada hari kiamat.” Riwayat At-Tirmidzî. 
Kemudian Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ memberikan ampunan kepadanya lalu memasukannya ke dalam Surga. 

Adapun azab maka ditimpakkan kepada orang yang tidak beriman semasa hidupnya di dunia dan di akhir mendapatkan tambahan azab yang lebih dahsyat, berkata Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ:

لَهُمْ عَذَابٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَشَقُّ ۖ وَمَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَاقٍ

"Mereka mendapat azab dalam kehidupan dunia dan azab akhirat pasti lebih dahsyat. Dan tidak ada bagi mereka pelindung dari Allâh." [Surat Ar-Ra'd: 34].

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh pada malam Rabu 11 Sya'bân 1440 / 17 April 2019 di Mutiara Gading Timur Bekasi. 

⛵️ http://t.me/majaalisalkhidhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar