📩 Pertanyaan:
Bolehkah kita menunggu waktu gerhana nanti malam sesuai pemberitaan BMKG bahwa gerhana bulan penumbra akan terjadi mulai Pukul 00.05 WIB dan akan mencapai puncaknya pada 02.10 WIB, sebelum berakhir pada 04.14 WIB?
📲 Jawaban:
Jika sudah ada pemberitaan seperti itu maka hendaklah bagi kita mempersiapkan diri, jika bisa untuk tidur langsung setelah shalat Isyâ maka hendaklah tidur supaya bisa bangun di waktu yang diperkirakan itu. Apabila sudah terbangun di waktu tersebut maka hendaklah memastikan apakah gerhana mulai terjadi ataukah belum? Jika sudah mulai tertutupi bulan meskipun sedikit maka hendaklah bersegera untuk shalat berjamâ'ah jika ada jamâ'ah, karena Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam berkata:
فَإِذَا رَأَيْتُمْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ
"Jika kalian telah melihat sedikit dari gerhana itu telah terjadi maka bergegaslah kalian untuk berdzikir kepada Allâh, berdoa kepada-Nya dan beristighfar." Riwayat Al-Bukhârî (no. 1059).
Perkataanya:
فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ
"Bergegaslah kalian untuk berdzikir kepada Allâh" yaitu bersegeralah kalian untuk shalat sebagaimana pada suatu riwayat dengan lafazh:
فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ
"Jika kalian telah melihat gerhana itu mulai terjadi maka bergegaslah kalian untuk shalat." Riwayat Al-Bukhârî (no. 1058).
Apabila kalian telah selesai shalat dan gerhana masih terjadi maka berdzikirlah kalian, berdoalah kalian dan bersedekahlah kalian, sebagaimana telah diperintahkan:
فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
"Jika kalian telah melihat gerhana itu terjadi maka berdoalah kalian kepada Allâh, bertakbirlah kalian, shalatlah kalian dan bersedekahlah kalian." Riwayat Al-Bukhârî (no. 1044) dan Muslim (no. 2127).
Bagi siapa saja yang bisa beramal dengan amalan-amalan itu di waktu tersebut maka kita doakan semoga Allâh menjaganya dan menjaga harta bendanya, menyelamatkannya dan menyelamatkan orang-orang yang bersamanya:
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ إِن نَّسِینَاۤ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَیۡنَاۤ إِصۡرࣰا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَاۤۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَـٰفِرِینَ
"Wahai Rabb kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami keliru. Wahai Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Berikanlah maaf kepada kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau adalah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kâfir". [Surat Al-Baqarah: 286].
Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh di Mutiara Gading Timur Bekasi pada malam Ahad 17 Jumâdal Úlâ 1441 / 12 Januari 2020 di Mutiara Gading Timur Bekasi.
⛵️ http://t.me/majaalisalkhidhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar