Halaman

Kamis, 16 Januari 2020

DEFINISI SOMBONG DAN AKIBATNYA


📱 Pertanyaan:
Ustâdz bagaimana menjawab syubhat seorang musbil yang bilang: Tak mengapa pakaian tak diangkat di atas mata kaki yang penting tak sombong?

📲 Jawaban:
Laki-laki yang tidak mau mengangkat pakaiannya di atas mata kaki menunjukkan kalau dia sombong, bukankah Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam pernah berkata kepada seseorang yang makan dengan tangan kirinya:

كُلْ بِيَمِينِكَ

"Makanlah dengan tangan kananmu!." Dia menjawab:

لاَ أَسْتَطِيعُ

"Aku tidak bisa."
Orang ini mengatakan seperti itu karena merasa keberatan untuk makan dengan tangan kanannya sehingga dia tetap makan dengan tangan kirinya, maka disebutkan oleh Salamah Ibnul Akwa' Radhiyallâhu 'Anhu:

مَا مَنَعَهُ إِلاَّ الْكِبْرُ، فَمَا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ

"Tidaklah mencegahnya untuk mengangkat tangannya kecuali karena sombong, dia pun tidak bisa mengangkat tangannya ke mulutnya." Riwayat Muslim, dari Salamah Ibnul Akwa' Radhiyallâhu 'Anhu. 

Sifat sombong yang membuatnya untuk tidak mau mengangkat tangan kanannya, padahal kebenaran telah sampai kepadanya, bukankah Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam telah mendefinisikan tentang makna sombong sebagaimana di dalam hadîts 'Abdullâh bin Mas'ûd Radhiyallâhu 'Anhu yang diriwayatkan oleh Muslim:

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

"Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia."

Yang namanya sombong hukumannya di dalam Neraka, berkata Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ 

"Tidak akan masuk Surga siapa yang di dalam hatinya ada sebesar partikel dari kesombongan." Riwayat Muslim dari 'Abdullâh bin Mas'ûd Radhiyallâhu 'Anhu. 

Demikian pula permasalahan tentang orang musbil yang ditanyakan di sini, bukankah kebenaran perkataan Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam telah tersampaikan?:

مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِي النَّارِ

"Apa saja dari pakaian yang melebihi mata kaki maka hukumannya di dalam neraka." Riwayat Al-Bukhârî dari Abû Hurairah Radhiyallâhu 'Anhu.

Sebagian orang terkadang beralasan dengan perkataan Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam kepada Abû Bakr Radhiyallâhu 'Anhu:

إِنَّكَ لَسْتَ تَصْنَعُ ذَلِكَ خُيَلاَءَ

"Sesungguhnya kamu melakukan itu bukan karena sombong."
Beliau katakan demikian karena Abû Bakr Radhiyallâhu 'Anhu tidak bersengaja menurunkannya, bahkan beliau berupaya mengangkatnya sebagaimana diperjelas dengan perkataannya:

إِنَّ أَحَدَ شِقَّيْ ثَوْبِي يَسْتَرْخِي إِلاَّ أَنْ أَتَعَاهَدَ ذَلِكَ مِنْهُ 

"Sesungguhnya salah satu sisi pakaianku menjulur ke bawah namun aku berusaha mengangkatnya." Riwayat Al-Bukhârî dari 'Abdullâh bin 'Umar Radhiyallâhu 'Anhumâ. 

Maka salah dan keliru bila orang berdalîl dengan perbuatan Abû Bakr Radhiyallâhu 'Anhu, ini karena ada beberapa alasan:

Pertama: Abû Bakr Radhiyallâhu 'Anhu tidak bersengaja menurunkan pakaianya melebihi mata kaki.

Kedua: Pakaian Abû Bakr Radhiyallâhu 'Anhu yang menjulur itu pun hanya satu sisi saja, yang tentu sisi lainnya masih di atas mata kaki.

Ketiga: Abû Bakr Radhiyallâhu 'Anhu tetap mempertahankannya, bila menjulur maka beliau mengangkatnya kembali.

Dijawab oleh:
Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh di Kemang Pratama 3 Bekasi pada hari Kamis 18 Jumâdil Awwal 1440 / 24 Januari 2019.

⛵️ http://t.me/majaalisalkhidhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar