Halaman

Rabu, 01 Januari 2020

BENCANA KIAN MERATA


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Kita sangat khawatirkan keadaan negeri kita, berbagai kedurhakaan telah menodai negeri kita, kesyirikan paling besarnya kedurhakaan sangat banyak di negeri kita, demikian pula berbagai kemaksiatan telah mewarnai negeri kita:

وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَآ صَّةً ۚ  وَاعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ 

"Dan takutlah kalian dari bencana yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kalian. Ketahuilah bahwa Allâh sangat keras siksaan-Nya." (Surat Al-Anfâl: 25).

Zainab bintu Jahsyî Radhiyallâhu 'Anha bertanya kepada Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam:

 يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ؟

"Wahai Rasûlullâh, apakah kami akan mendapatkan bencana sedangkan di tengah-tengah kami ada orang-orang shalîh?."
Beliau menjawab:

نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الْخُبْثُ

"Iya, jika kejelekan lebih banyak." Riwayat Al-Bukhârî dan Muslim.

Apa yang terjadi di kota Palu dan sekitarnya?! 
Kesyirikan berupa acara nomoni, pemujaan terhadap arwah leluhur dan persembahan sesajian padanya yang dilakukan bersama-sama.
Dan juga penentangan dan penolakan terhadap dakwah Tauhîd dan Sunnah. 
Demikian pula kemaksiatan berupa lesbian, gay, biseksual, transgender yang terbentuk dalam grup sosial media di Palu yang anggotanya mencapai seribu lebih.

Sekarang kita bandingkan dengan kasus pada umat terdahulu? 
Umat terdahulu didatangkan bencana disebabkan suatu dosa, yang tentunya setelah diutusnya Rasûl kepada mereka.
Pada kaum Lûth dibalikkan negeri mereka lalu mereka dihujani dengan batu, sebabnya karena mereka melakukan gay secara terang-terangan, bersamaan dengan itu mereka juga melakukan penentangan dan penolakan terhadap dakwah Nabiullâh Lûth 'Alaihish Shalâtu was Salâm , dan Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ telah katakan: 

وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًا ۗ  فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِيْنَ 

"Dan Kami hujani mereka dengan hujan batu. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu." (Surat Al-A'râf: 84). 

Pada kaum Nûh didatangkan banjir besar disebabkan penentangan mereka kepada Rasûlullâh Nûh 'Alaihish Shalâtu was Salâm, dan Allâh 'Azza wa Jalla telah katakan:

وَقَوْمَ نُوْحٍ لَّمَّا كَذَّبُوا الرُّسُلَ اَغْرَقْنٰهُمْ وَجَعَلْنٰهُمْ لِلنَّاسِ اٰيَةً ۗ  وَاَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ عَذَابًا اَ لِيْمًا 

"Dan Kami telah binasakan kaum Nûh ketika mereka mendustakan para Rasûl. Kami tenggelamkan mereka dan Kami jadikan  mereka itu sebagai pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah sediakan bagi orang-orang zhalim azab yang pedih." (Surat Al-Furqân: 37). 

Pada kaum Shâlih didatangkan gempa kepada mereka disebabkan penentangan mereka terhadap dakwah Nabiullâh Shâlih 'Alaihish Shalâtu Was Salâm:

فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ  جٰثِمِيْنَ

"Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka." (Surat Al-A'râf: 78).
Demikian pula pada kaum Mûsâ yang Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ telah sebutkan tokoh-tokoh besar mereka:

وَقَارُوْنَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ ۗ  وَلَقَدْ جَآءَهُمْ مُّوْسٰى بِالْبَيِّنٰتِ فَاسْتَكْبَرُوْا فِى الْاَرْضِ وَمَا كَانُوْا سٰبِقِيْنَ 

"Dan Qârûn, Fir'aun dan Hâman, sungguh Musa telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, akan tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi dan mereka itulah orang-orang yang tidak luput dari azab Allâh." (Surat Al-'Ankabût: 39). 

Masing-masing kaum yang telah dibinasakan oleh Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ ketika itu dikarenakan suatu kemaksiatan yang mereka nampakkan disertai dengan penentangan dan penolakan mereka terhadap dakwah para Rasûl, Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ telah sebutkan tentang keadaan mereka:

فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْۢبِهٖ ۚ  فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚ  وَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ  ۚ  وَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَ ۚ  وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَا ۚ  وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَـظْلِمَهُمْ وَلٰـكِنْ كَانُوْۤا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ 

"Maka masing-masing mereka itu Kami siksa dikarenakan dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam Bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allâh sama sekali tidak hendak menzhalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzhalimi diri mereka sendiri." (Surat Al-'Ankabût: 40).

Nasehat Al-Ustâdz Muhammad Al-Khidhir Hafizhahullâh wa Ra'âh di Kemang Pratama 3 Bekasi pada tanggal 20 Muharram 1440.

⛵️ http://t.me/majaalisalkhidhir



Tidak ada komentar:

Posting Komentar